1. Keris *)
Keris merupakan salah satu jenis senjata yang digunakan masyarakat Melayu guna menyerang lawan yang dihadapi. Keris yang ada pada masyarakat Melayu bukanlah senjata tradisional asli. Keris ini berdasarkan catatan sejarah berasal dari masyarakat Jawa. Pada zaman dahulu, kerajaan-kerajaan yang ada di tanah Melayu berada di bawah kekuasaan kerajaan Majapahit. Utusan-utusan dari kerajaan Majapahit sering datang kewilayah-wilayah kerajaan Melayu yang ada, salah satunya membawa cindera mata dalam bentuk keris.
Berdasarkan dari cendera mata ini maka masyarakat Melayu mengenal keris. Salah satu jenis keris yang ada pada masyarakat Melayu adalah yang berbentuk lurus. Keris ini menjadi pegangan Sultan Sulaiman Badrul Alamsyah. Sementara itu permaisuri juga memegang sebuah keris. Jadi keris ini adalah sepasang.
*) :
Khusus untuk KERIS akan diperbincangkan tersendiri secara khusus yang lebih panjang dan agak lengkap
2. Pedang
Pedang merupakan senjata tradisional lainnya guna menyerang bagi masyarakat Melayu. Kalau keris cara penggunaanya dengan menikam ke tubuh lawan, pedang cara penggunaannya lebih bermacam-macam, seperti dengan menebaskan dan mencincang tubuh lawan. Selain itu, ada juga cara penggunaan pedang dengan cara menusukkan ke tubuh lawan atau musuh yang dihadapi.
Berdasarkan dari sejarah keberadaan pedang ini pada masyarakat Melayu, pedang sudah dikenal sejak masuknya pengaruh Islam ke tanah Melayu. Dalam perjalanannya ke tanah Melayu, para saudagar Arab sering membawa pedang guna menyerang atau mempertahankan diri dari serangan lawan. Bentuk pedang dari tanah Arab ini melengkung. Pada masa colonial Belanda, para opsir segeri Belanda ini juga membawa-bawa pedang di tangannya guna menyerang dan menakut-nakuti masyarakat Melayu. Karena makin banyak pedang yang beredar di tanah Melayu, maka masyarakat mengetahui bahwa senjata ini merupakan salah satu senjata guna menyerang.
Dalam perkembangannya, masyarakat Melayu mengubah suai pedang Arab dan Belanda ini. Pedang yang digunakan masyarakat Melayu kini merupakan hasil buatan pandai besi Melayu. Bentuknya lebih sederhana, berbentuk pipih dan sangat tajam.
3. Tombak
Disamping keris dan pedang, tombak juga merupakan senjata tradisonal yang banyak dimiliki oleh masyarakat Melayu. Pada dasarnya, tombak ini merupakan senjata tradisional pertama yang dikenal dan digunakan. Tombak ini tidak hanya berfungsi sebagai alat untuk menyerang, namun juga dapat digunakan untuk berburu.
Pada masa sekarang, tombak tidak lagi digunakan masyarakat Melayu guna menyerang atau mempertahankan diri. Kegunaan tombak sudah beralih sebagai senjata untuk memburu binatang, terutama ikan . Masyarakat Melayu yang hidup sebagai nelayan, dalam pekerjaannya menangkap ikan, disamping memiliki jala dan pancing, juga memiliki tombak guna menangkap ikan.
4. Serampang
Serampang pada dasarnya adalah senjata tradisional yang sejenis dengan tombak. Serampang ini ada yang bermata satu, dua, dan tiga. Namun yang lebih terkenal pada masyarakat Melayu adalah serampang bermata tiga (berbentuk seperti trisula). Senjata ini pada asalnya adalah sebagai penangkap ikan bagi para suku laut yang berdomisili di sekitar Kepulauan Riau. Pada saat ini juga digunakan pada masyarakat Melayu. Bahan bakunya terdiri dari besi dan kayu. Ujung serampang terbuat dari besi runcing dan pegangannya terbuat dari kayu atau bambu.
5. Tempuling
Tempuling juga merupakan senjata tradisional yang berasal dari suku laut. Senjata ini sejenis dengan tombak atau serampang bermata satu. Perbedaannya hanya karena pada pangkal mata tempuling diberi atau diikat dengan tali. Ujung tali yang lain dipegang oleh orang yang menggunakan atau rekan kerjanya. Pemberian tali dimaksudkan agar hewan buruan dapat diikuti kemana arah larinya dan apabila sudah lemas dapat segera diseret dan diambil. Tempuling biasanya digunakan nelayan untuk menangkap ikan-ikan yang besar.
6. Parang
Jenis senjata ini cara penggunaannya adalah dibacokkan atau diayunkan kepada yang dihadapi. Sangat jarang penggunaannya dengan menusuk seperti keris dan pedang. Hal ini mengingat parang adalah jenis senjata bermata satu dan sisi atau mata lainnya tumpul. Sisi yang tumpul tidak digunakan sama sekali. Parang ini ada yang panjang bentuknya namun ada juga yang pendek.
Selain untuk menyerang parang juga digunakan sebagai alat untuk mencari nafkah. Para peramu biasanya menggunakan parang untuk memotong kayu-kayu di hutan. Setelah dipotong-potong dan di belah, kayu ini disamping digunakan sebagai keperluan sendiri, sisanya dijual. Parang sangat berguna bagi peramu untuk memenuhi keperluan hidup.
Keris merupakan salah satu jenis senjata yang digunakan masyarakat Melayu guna menyerang lawan yang dihadapi. Keris yang ada pada masyarakat Melayu bukanlah senjata tradisional asli. Keris ini berdasarkan catatan sejarah berasal dari masyarakat Jawa. Pada zaman dahulu, kerajaan-kerajaan yang ada di tanah Melayu berada di bawah kekuasaan kerajaan Majapahit. Utusan-utusan dari kerajaan Majapahit sering datang kewilayah-wilayah kerajaan Melayu yang ada, salah satunya membawa cindera mata dalam bentuk keris.
Berdasarkan dari cendera mata ini maka masyarakat Melayu mengenal keris. Salah satu jenis keris yang ada pada masyarakat Melayu adalah yang berbentuk lurus. Keris ini menjadi pegangan Sultan Sulaiman Badrul Alamsyah. Sementara itu permaisuri juga memegang sebuah keris. Jadi keris ini adalah sepasang.
*) :
Khusus untuk KERIS akan diperbincangkan tersendiri secara khusus yang lebih panjang dan agak lengkap
2. Pedang
Pedang merupakan senjata tradisional lainnya guna menyerang bagi masyarakat Melayu. Kalau keris cara penggunaanya dengan menikam ke tubuh lawan, pedang cara penggunaannya lebih bermacam-macam, seperti dengan menebaskan dan mencincang tubuh lawan. Selain itu, ada juga cara penggunaan pedang dengan cara menusukkan ke tubuh lawan atau musuh yang dihadapi.
Berdasarkan dari sejarah keberadaan pedang ini pada masyarakat Melayu, pedang sudah dikenal sejak masuknya pengaruh Islam ke tanah Melayu. Dalam perjalanannya ke tanah Melayu, para saudagar Arab sering membawa pedang guna menyerang atau mempertahankan diri dari serangan lawan. Bentuk pedang dari tanah Arab ini melengkung. Pada masa colonial Belanda, para opsir segeri Belanda ini juga membawa-bawa pedang di tangannya guna menyerang dan menakut-nakuti masyarakat Melayu. Karena makin banyak pedang yang beredar di tanah Melayu, maka masyarakat mengetahui bahwa senjata ini merupakan salah satu senjata guna menyerang.
Dalam perkembangannya, masyarakat Melayu mengubah suai pedang Arab dan Belanda ini. Pedang yang digunakan masyarakat Melayu kini merupakan hasil buatan pandai besi Melayu. Bentuknya lebih sederhana, berbentuk pipih dan sangat tajam.
3. Tombak
Disamping keris dan pedang, tombak juga merupakan senjata tradisonal yang banyak dimiliki oleh masyarakat Melayu. Pada dasarnya, tombak ini merupakan senjata tradisional pertama yang dikenal dan digunakan. Tombak ini tidak hanya berfungsi sebagai alat untuk menyerang, namun juga dapat digunakan untuk berburu.
Pada masa sekarang, tombak tidak lagi digunakan masyarakat Melayu guna menyerang atau mempertahankan diri. Kegunaan tombak sudah beralih sebagai senjata untuk memburu binatang, terutama ikan . Masyarakat Melayu yang hidup sebagai nelayan, dalam pekerjaannya menangkap ikan, disamping memiliki jala dan pancing, juga memiliki tombak guna menangkap ikan.
4. Serampang
Serampang pada dasarnya adalah senjata tradisional yang sejenis dengan tombak. Serampang ini ada yang bermata satu, dua, dan tiga. Namun yang lebih terkenal pada masyarakat Melayu adalah serampang bermata tiga (berbentuk seperti trisula). Senjata ini pada asalnya adalah sebagai penangkap ikan bagi para suku laut yang berdomisili di sekitar Kepulauan Riau. Pada saat ini juga digunakan pada masyarakat Melayu. Bahan bakunya terdiri dari besi dan kayu. Ujung serampang terbuat dari besi runcing dan pegangannya terbuat dari kayu atau bambu.
5. Tempuling
Tempuling juga merupakan senjata tradisional yang berasal dari suku laut. Senjata ini sejenis dengan tombak atau serampang bermata satu. Perbedaannya hanya karena pada pangkal mata tempuling diberi atau diikat dengan tali. Ujung tali yang lain dipegang oleh orang yang menggunakan atau rekan kerjanya. Pemberian tali dimaksudkan agar hewan buruan dapat diikuti kemana arah larinya dan apabila sudah lemas dapat segera diseret dan diambil. Tempuling biasanya digunakan nelayan untuk menangkap ikan-ikan yang besar.
6. Parang
Jenis senjata ini cara penggunaannya adalah dibacokkan atau diayunkan kepada yang dihadapi. Sangat jarang penggunaannya dengan menusuk seperti keris dan pedang. Hal ini mengingat parang adalah jenis senjata bermata satu dan sisi atau mata lainnya tumpul. Sisi yang tumpul tidak digunakan sama sekali. Parang ini ada yang panjang bentuknya namun ada juga yang pendek.
Selain untuk menyerang parang juga digunakan sebagai alat untuk mencari nafkah. Para peramu biasanya menggunakan parang untuk memotong kayu-kayu di hutan. Setelah dipotong-potong dan di belah, kayu ini disamping digunakan sebagai keperluan sendiri, sisanya dijual. Parang sangat berguna bagi peramu untuk memenuhi keperluan hidup.