Menurut Fachruddin (1974-1992) yang dimaksud dengan senjata dapat bergerak sendiri adalah senjata yang dirancang atau diperbuat sedemikian rupa yang dalam penggunaannya diletakkan pada suatu tempat tertentu. Pada saat yang tepat senjata itu bergerak dengan sendirinya; mengancam, mengurung dan menjerat sasaran. Dalam cara kerjanya, senjata ini bersifat tiada bergerak, artinya dia tidak bergerak bila tidak ada mangsa yang menyentuhnya, tetapi kalau tersentuh maka senjata itu akan bergerak dengan sendirinya sekaligus mengenai mangsanya. Senjata yang dimaksudkan adalah perangkap.
1. Panah
Panah juga dikenal sebagai salah satu jenis senjata tradisional yang digunakan oleh masyarakat Melayu. Panah ini berfungsi untuk menyerang lawan atau musuh yang dihadapi. Pada masa lalu, panah merupakan salah satu alat yang digunakan masyarakat Melayu guna melawan pasukan Belanda. Pada saat ini, panah lebih banyak digunakan untuk memburu binatang.
2. Sumpitan
Sumpitan merupakan senjata tradisional yang terbuat dari bambu dan anaknya dari kayu. Anaknya dimasukkan kedalam induknya. Cara menggunakannya adalah dengan cara meniup dari salah satu ujung bambu. Sumpitan lebih dikenal oleh masyarakat Melayu sebagai salah satu alat menangkap ikan.
3. Lastik (Ketapel)
Lastik dikenal sebagai salah satu alat untuk memburu binatang oleh anak-anak. Alat ini juga berfungsi untuk menjatuhkan buah-buahan yang batangnya tidak bisa dipanjat karena tinggi dan besar. Lastik induknya terbuat dari cabang kayu dan anaknya terbuat dari batu.
4. Perangkap
Perangkap lebih banyak digunakan untuk menjerat binatang buruan. Perangkap ini terdiri atas berbagai jenis sesuai bahan baku pembuatannya. Ada perangkap yang terbuat dari tali dan ada juga yang terbuat dari rotan dan kayu. Perangkap biasanya dipakai ditengah hutan ditempat yang biasanya dilalui oleh binatang buruan, seperti rusa, kijang, pelanduk dan landak. Adakalanya perangkap dipasang di kebun oleh petani untuk menjerat hewan yang merusak atau memakan tanaman sayur-sayuran di kebun.
Disamping ketiga bentuk di atas, senjata tradisional masyarakat Melayu tersebut juga bisa digunakan untuk kegiatan yang berhubungan dengan mencari keperluan hidup.
Adakalanya, senjata guna memenuhi keperluan hidup ini juga digunakan untuk menyerang. Serampang, tempuling dan pisau, beralih kegunaannya ketika menghadapi lawan yang datang menyerang. Selain itu, ada juga alat yang untuk menyerang digunakan untuk memenuhi keperluan hidup. Keris yang bernilai religius dan magis, dijadikan alat oleh para dukun tradisional (bomo) guna menyembuhkan seseorang dari penyakitnya. Demikian juga dengan parang, disamping untuk menyerang, juga digunakan untuk memotong dan membelah kayu keperluan memasak di dapur.
Syahdan berikut ini hendaklah membicarakan perkara sebuah senjata yang menjadi kebanggaan bagi orang Melayu dahulunya, dan yang sekarang tetap mempunyai nilai tersendiri, yaitu Keris.
1. Panah
Panah juga dikenal sebagai salah satu jenis senjata tradisional yang digunakan oleh masyarakat Melayu. Panah ini berfungsi untuk menyerang lawan atau musuh yang dihadapi. Pada masa lalu, panah merupakan salah satu alat yang digunakan masyarakat Melayu guna melawan pasukan Belanda. Pada saat ini, panah lebih banyak digunakan untuk memburu binatang.
2. Sumpitan
Sumpitan merupakan senjata tradisional yang terbuat dari bambu dan anaknya dari kayu. Anaknya dimasukkan kedalam induknya. Cara menggunakannya adalah dengan cara meniup dari salah satu ujung bambu. Sumpitan lebih dikenal oleh masyarakat Melayu sebagai salah satu alat menangkap ikan.
3. Lastik (Ketapel)
Lastik dikenal sebagai salah satu alat untuk memburu binatang oleh anak-anak. Alat ini juga berfungsi untuk menjatuhkan buah-buahan yang batangnya tidak bisa dipanjat karena tinggi dan besar. Lastik induknya terbuat dari cabang kayu dan anaknya terbuat dari batu.
4. Perangkap
Perangkap lebih banyak digunakan untuk menjerat binatang buruan. Perangkap ini terdiri atas berbagai jenis sesuai bahan baku pembuatannya. Ada perangkap yang terbuat dari tali dan ada juga yang terbuat dari rotan dan kayu. Perangkap biasanya dipakai ditengah hutan ditempat yang biasanya dilalui oleh binatang buruan, seperti rusa, kijang, pelanduk dan landak. Adakalanya perangkap dipasang di kebun oleh petani untuk menjerat hewan yang merusak atau memakan tanaman sayur-sayuran di kebun.
Disamping ketiga bentuk di atas, senjata tradisional masyarakat Melayu tersebut juga bisa digunakan untuk kegiatan yang berhubungan dengan mencari keperluan hidup.
Adakalanya, senjata guna memenuhi keperluan hidup ini juga digunakan untuk menyerang. Serampang, tempuling dan pisau, beralih kegunaannya ketika menghadapi lawan yang datang menyerang. Selain itu, ada juga alat yang untuk menyerang digunakan untuk memenuhi keperluan hidup. Keris yang bernilai religius dan magis, dijadikan alat oleh para dukun tradisional (bomo) guna menyembuhkan seseorang dari penyakitnya. Demikian juga dengan parang, disamping untuk menyerang, juga digunakan untuk memotong dan membelah kayu keperluan memasak di dapur.
Syahdan berikut ini hendaklah membicarakan perkara sebuah senjata yang menjadi kebanggaan bagi orang Melayu dahulunya, dan yang sekarang tetap mempunyai nilai tersendiri, yaitu Keris.