Home » Archives for 2009
Attayaya Butang Emas on 2009-12-30
Menurut Fachruddin (1974-1992) yang dimaksud dengan senjata dapat bergerak sendiri adalah senjata yang dirancang atau diperbuat sedemikian rupa yang dalam penggunaannya diletakkan pada suatu tempat tertentu. Pada saat yang tepat senjata itu bergerak dengan sendirinya; mengancam, mengurung dan menjerat sasaran. Dalam cara kerjanya, senjata ini bersifat tiada bergerak, artinya dia tidak bergerak bila tidak ada mangsa yang menyentuhnya, tetapi kalau tersentuh maka senjata itu akan bergerak dengan sendirinya sekaligus mengenai mangsanya. Senjata yang dimaksudkan adalah perangkap.
1. Panah
Panah juga dikenal sebagai salah satu jenis senjata tradisional yang digunakan oleh masyarakat Melayu. Panah ini berfungsi untuk menyerang lawan atau musuh yang dihadapi. Pada masa lalu, panah merupakan salah satu alat yang digunakan masyarakat Melayu guna melawan pasukan Belanda. Pada saat ini, panah lebih banyak digunakan untuk memburu binatang.
2. Sumpitan
Sumpitan merupakan senjata tradisional yang terbuat dari bambu dan anaknya dari kayu. Anaknya dimasukkan kedalam induknya. Cara menggunakannya adalah dengan cara meniup dari salah satu ujung bambu. Sumpitan lebih dikenal oleh masyarakat Melayu sebagai salah satu alat menangkap ikan.
3. Lastik (Ketapel)
Lastik dikenal sebagai salah satu alat untuk memburu binatang oleh anak-anak. Alat ini juga berfungsi untuk menjatuhkan buah-buahan yang batangnya tidak bisa dipanjat karena tinggi dan besar. Lastik induknya terbuat dari cabang kayu dan anaknya terbuat dari batu.
4. Perangkap
Perangkap lebih banyak digunakan untuk menjerat binatang buruan. Perangkap ini terdiri atas berbagai jenis sesuai bahan baku pembuatannya. Ada perangkap yang terbuat dari tali dan ada juga yang terbuat dari rotan dan kayu. Perangkap biasanya dipakai ditengah hutan ditempat yang biasanya dilalui oleh binatang buruan, seperti rusa, kijang, pelanduk dan landak. Adakalanya perangkap dipasang di kebun oleh petani untuk menjerat hewan yang merusak atau memakan tanaman sayur-sayuran di kebun.
Disamping ketiga bentuk di atas, senjata tradisional masyarakat Melayu tersebut juga bisa digunakan untuk kegiatan yang berhubungan dengan mencari keperluan hidup.
Adakalanya, senjata guna memenuhi keperluan hidup ini juga digunakan untuk menyerang. Serampang, tempuling dan pisau, beralih kegunaannya ketika menghadapi lawan yang datang menyerang. Selain itu, ada juga alat yang untuk menyerang digunakan untuk memenuhi keperluan hidup. Keris yang bernilai religius dan magis, dijadikan alat oleh para dukun tradisional (bomo) guna menyembuhkan seseorang dari penyakitnya. Demikian juga dengan parang, disamping untuk menyerang, juga digunakan untuk memotong dan membelah kayu keperluan memasak di dapur.
Syahdan berikut ini hendaklah membicarakan perkara sebuah senjata yang menjadi kebanggaan bagi orang Melayu dahulunya, dan yang sekarang tetap mempunyai nilai tersendiri, yaitu Keris.
More about → c. Senjata yang bergerak sendiri
Attayaya Butang Emas on 2009-12-28
Senjata yang digunakan masyarakat Melayu untuk mempertahankan diri dari serangan lawan adalah perisai atau temeng, ini bukanlah senjata tradisional asli dari masyarakat Melayu. Tidak ada kejelasan apakah perisai atau tameng ini berasal dari mana atau kapan masuk ke tanah Melayu. Namun demikian, masyarakat Melayu mengenalnya sebagai salah satu senjata guna mempertahankan diri.
Senjata guna mempertahankan diri lainnya yang digunakan masyarakat Melayu adalah baju kulit. Baju kulit ini banyak digunakan penduduk asli suku laut guna meredam serangan lawan dan menghindarkan diri dari terkaman hewan buas. Baju kulit pada umumnya terbuat dari kulit sejenis tumbuhan yang keras. Kulit pohon tersebut ditumbuk sehingga pipih dan dipotong seperti baju.
More about → b. Senjata untuk mempertahankan diri
Attayaya Butang Emas on 2009-12-26
1. Keris *)
Keris merupakan salah satu jenis senjata yang digunakan masyarakat Melayu guna menyerang lawan yang dihadapi. Keris yang ada pada masyarakat Melayu bukanlah senjata tradisional asli. Keris ini berdasarkan catatan sejarah berasal dari masyarakat Jawa. Pada zaman dahulu, kerajaan-kerajaan yang ada di tanah Melayu berada di bawah kekuasaan kerajaan Majapahit. Utusan-utusan dari kerajaan Majapahit sering datang kewilayah-wilayah kerajaan Melayu yang ada, salah satunya membawa cindera mata dalam bentuk keris.
Berdasarkan dari cendera mata ini maka masyarakat Melayu mengenal keris. Salah satu jenis keris yang ada pada masyarakat Melayu adalah yang berbentuk lurus. Keris ini menjadi pegangan Sultan Sulaiman Badrul Alamsyah. Sementara itu permaisuri juga memegang sebuah keris. Jadi keris ini adalah sepasang.
*) :
Khusus untuk KERIS akan diperbincangkan tersendiri secara khusus yang lebih panjang dan agak lengkap
2. Pedang
Pedang merupakan senjata tradisional lainnya guna menyerang bagi masyarakat Melayu. Kalau keris cara penggunaanya dengan menikam ke tubuh lawan, pedang cara penggunaannya lebih bermacam-macam, seperti dengan menebaskan dan mencincang tubuh lawan. Selain itu, ada juga cara penggunaan pedang dengan cara menusukkan ke tubuh lawan atau musuh yang dihadapi.
Berdasarkan dari sejarah keberadaan pedang ini pada masyarakat Melayu, pedang sudah dikenal sejak masuknya pengaruh Islam ke tanah Melayu. Dalam perjalanannya ke tanah Melayu, para saudagar Arab sering membawa pedang guna menyerang atau mempertahankan diri dari serangan lawan. Bentuk pedang dari tanah Arab ini melengkung. Pada masa colonial Belanda, para opsir segeri Belanda ini juga membawa-bawa pedang di tangannya guna menyerang dan menakut-nakuti masyarakat Melayu. Karena makin banyak pedang yang beredar di tanah Melayu, maka masyarakat mengetahui bahwa senjata ini merupakan salah satu senjata guna menyerang.
Dalam perkembangannya, masyarakat Melayu mengubah suai pedang Arab dan Belanda ini. Pedang yang digunakan masyarakat Melayu kini merupakan hasil buatan pandai besi Melayu. Bentuknya lebih sederhana, berbentuk pipih dan sangat tajam.
3. Tombak
Disamping keris dan pedang, tombak juga merupakan senjata tradisonal yang banyak dimiliki oleh masyarakat Melayu. Pada dasarnya, tombak ini merupakan senjata tradisional pertama yang dikenal dan digunakan. Tombak ini tidak hanya berfungsi sebagai alat untuk menyerang, namun juga dapat digunakan untuk berburu.
Pada masa sekarang, tombak tidak lagi digunakan masyarakat Melayu guna menyerang atau mempertahankan diri. Kegunaan tombak sudah beralih sebagai senjata untuk memburu binatang, terutama ikan . Masyarakat Melayu yang hidup sebagai nelayan, dalam pekerjaannya menangkap ikan, disamping memiliki jala dan pancing, juga memiliki tombak guna menangkap ikan.
4. Serampang
Serampang pada dasarnya adalah senjata tradisional yang sejenis dengan tombak. Serampang ini ada yang bermata satu, dua, dan tiga. Namun yang lebih terkenal pada masyarakat Melayu adalah serampang bermata tiga (berbentuk seperti trisula). Senjata ini pada asalnya adalah sebagai penangkap ikan bagi para suku laut yang berdomisili di sekitar Kepulauan Riau. Pada saat ini juga digunakan pada masyarakat Melayu. Bahan bakunya terdiri dari besi dan kayu. Ujung serampang terbuat dari besi runcing dan pegangannya terbuat dari kayu atau bambu.
5. Tempuling
Tempuling juga merupakan senjata tradisional yang berasal dari suku laut. Senjata ini sejenis dengan tombak atau serampang bermata satu. Perbedaannya hanya karena pada pangkal mata tempuling diberi atau diikat dengan tali. Ujung tali yang lain dipegang oleh orang yang menggunakan atau rekan kerjanya. Pemberian tali dimaksudkan agar hewan buruan dapat diikuti kemana arah larinya dan apabila sudah lemas dapat segera diseret dan diambil. Tempuling biasanya digunakan nelayan untuk menangkap ikan-ikan yang besar.
6. Parang
Jenis senjata ini cara penggunaannya adalah dibacokkan atau diayunkan kepada yang dihadapi. Sangat jarang penggunaannya dengan menusuk seperti keris dan pedang. Hal ini mengingat parang adalah jenis senjata bermata satu dan sisi atau mata lainnya tumpul. Sisi yang tumpul tidak digunakan sama sekali. Parang ini ada yang panjang bentuknya namun ada juga yang pendek.
Selain untuk menyerang parang juga digunakan sebagai alat untuk mencari nafkah. Para peramu biasanya menggunakan parang untuk memotong kayu-kayu di hutan. Setelah dipotong-potong dan di belah, kayu ini disamping digunakan sebagai keperluan sendiri, sisanya dijual. Parang sangat berguna bagi peramu untuk memenuhi keperluan hidup.
More about → a. Senjata Untuk Menyerang
Attayaya Butang Emas on 2009-12-24
Senjata Tradisional Masyarakat Melayu
Senjata yang dipergunakan masyarakat Melayu sebenarnya sudah dikenal lama baik yang diperbuat secara sederhana sampai kepada senjata-senjata yang dikenal sekarang ini. Juga diketahui bahwa peralatan senjata-senjata tersebut ada yang dikenal sebagai senjata untuk menyerang, mempertahankan diri termasuk juga senjata yang dapat dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup seperti untuk berburu dan lain sebagainya.
Menurut Muhammad Usman dan kawan-kawan (1987/1988,:13) senjata adalah sejenis alat yang dibuat oleh manusia untuk keperluan dalam menghadapi lingkungan di mana manusia itu berada. Biasanya senjata dipergunakan untuk membela diri, kepentingan berperang, menyerang lawan dan juga berkenaan memburu binatang.
Konon ketika masyarakat Melayu belum mengenal logam untuk bahan membuat senjata, bahan yang dipergunakan adalah batu yang dibentuk sedemikian rupa sehinggalah pekerjaan kepada pembuatan senjata itu sangat sederhana. Tetapi kemudiannya seiring kepada perjalanan waktu, memasuki kepada masa Sriwijaya dan kemudian Majapahit, senjata yang dibuat dan digunakan oleh masyarakat Melayu sudah beragam dan lebih baik buatannya.
Senjata yang diperbuat kemudiannya dari logam telah beragam seperti tombak, golok (parang), keris dan lain sebagainya yang dapat dipergunakan oleh masyarakat Melayu guna menyerang, mempertahankan diri dan juga untuk memenuhi keperluan hidup.
Masuknya kebudayaan Islam di tengah-tengah kehidupan masyarakat Melayu pada kira-kira abad ke 15 menyebabkan masyarakat Melayu mengenal senjata seperti pedang. Kemudiannya ketika masuknya pemerintah kolonial, barulah dikenal senjata lainnya seperti senapan, meriam dan lain sebagainya.
Dari beberapa jenis senjata tersebut pada saat sekarang ini, adalah yang tidak dipergunakan lagi dan kemudiannya punah. Sedangkan beberapa senjata yang masih dipergunakan adalah parang,serampang, tombak dan juga keris, malah ada yang hanya dijadikan pajangan ataupun barang pusaka.
Bentuk senjata yang diciptakan pada dasarnya dipengaruhi oleh keperluan manusia itu sendiri untuk tujuan apa dan bagaimana. Disamping bentuk, senjata juga dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan dan teknologi manusia pada saat senjata tersebut dibuat. Oleh karena itu terdapat berbagai ragam bentuk senjata dengan segala kegunaannya menurut lingkungan di mana manusia tersebut bertempat tinggal. Masing-masing senjata tersebut terdiri dari beberapa unsur baik dari segi jumlah unsur yang terkandung di dalamnya maupun dari segi mutu yang menyangkut pada bahan, cara pembuatan, ragam hias dan sebagainya. (Sumintarsih dkk, 1990:121).
Berkenaan dengan perihal yang sedemikian, masyarakat Melayu mengembangkan bentuk-bentuk senjata yang khas sesuai pula dengan kebudayaan yang dimiliki. Bentuk senjata yang dibuat disesuaikan dengan tujuan yang hendak dilakukan atau dicapai. Misalnya keris, senjata untuk menyerang ini dibuat runcing dan matanya tajam. Bentuk ini dibuat supaya mudah mengenai sasaran dan dapat mematikan atau melumpuhkan lawan. Demikian juga senjata yang diperbuat untuk kegunaan keperluan hidup seperti parang dan pisau. Bentuknya dibuat pipih dan matanya diasah hingga tajam supaya dapat memotong atau membelah hewan, kayu, buah-buahan, sayur-sayuran dan benda-benda lainnya.
Adakalanya senjata tradisional yang dibuat masyarakat Melayu bentuknya sederhana. Dikatakan sederhana karena memang terbuat dari bahan serta cara pembuatannya yang sedehana, seperti panah, sumpitan, bahkan lastik (ketapel).
Disamping senjata sederhana, ada juga senjata jenis tradisioanal yang bentuk dan cara pembuatannya rumit. Selain itu juga dilengkapi dengan sarungnya. Hal ini dilihat dari cara pembuatan keris, pedang dan tombak. Pada senjata ini biasanya terdapat ukiran, yaitu pada tangkai, bilah dan sarungnya. Tidak semua pandai besi mampu membuat senjata yang mempunya sarung dan ukiran. Diperlukan keahlian khusus bagi pandai besi untuk membuatnya.
Pada keperluan tertentu, misalnya guna menusuk atau menikam lawan, senjata tradisional yang dibuat untuk seperti ini adalah yang pendek, ringan dan tidak begitu besar. Ini dimaksudkan agar mudah menggunakannya dan tidak perlu menggunakan tenaga yang besar dalam menggerakkan senjata tersebut. Dalam hal ini senjata yang biasa digunakan adalah keris. Karena sesuai dengan fungsinya keris merupakan senjata untuk menikam atau menusuk lawan.
Ditinjau dari bentuk fisiknya, ada kalanya senjata yang dibuat bentuknya lurus, bengkok dan berlekuk. Senjata yang bentuknya lurus seperti pedang dan tombak. Ada juga keris yang dibuat bentuknya lurus. Senjata yang bentuk fisiknya bengkok adalah parang dan panah. Sementara itu, senjata yang bentuknya berlekuk diwakili oleh keris. Dari bentuk fisik senjata tradisional ini, tercermin cara penggunaannya dan untuk jenis pekerjaan apa digunakan.
Selain bentuk tersebut diatas, ada jenis senjata tradisional yang dibuat atau dilengkapi dengan hiasan. Bentuk atau motif tertentu diukir pada bagian senjata sehingga memperindah bentuk badan senjata. Ukiran yang terdapat pada senjata, terutama keris, pedang, dan tombak adakalanya berasal dari sepuhan emas atau logam berharga lainnya. Bentuk senjata seperti ini biasanya hanya dimiliki oleh orang kaya atau kamu bangsawan.
Dilihat dari mata atau sisi senjata, pada dasarnya senjata tradisional masyarakat Melayu dibuat bermata satu, dua, dan ada juga bermata tiga. Dari bentuk mata senjata tradisional ini terpancar cara penggunaan dan keefektivitasan pekerjaan orang yang menggunakan senjata tersebut. Senjata tradisional yang bermata satu terlihat dari berbagai jenis pisau dan parang. Senjata yang bermata dua adalah keris, pedang dan tombak. Sementara itu senjata yang bermata tiga adalah serampang.
Untuk pekerjaan memburu hewan atau menangkap ikan, bentuk senjata yang dibuat disesuaikan dengan pekerjaan yang dilakukan. Hal ini dimaksudkan agar hewan yang diburu atau ikan yang hendak ditangkap segera didapatkan. Untuk pekerjaan seperti ini, senjata yang digunakan harus bermata tajam dan runcing serta bisa digerakkan sejauh mungkin. Pada masyarakat Melayu bentuk senjata seperti ini diwakili oleh tombak yang dapat digerakkan dengan cara melemparkannya pada sasaran yang ditombak. Bentuk tombak pada masyarakat Melayu ada yang bermata satu (tempuling) dan ada yang bermata tiga seperti trisula (serampang).
Ketentuan Sebagai Senjata
Berdasarkan dari tujuan pembuatan dan penggunaan senjata. Senjata-senjata tradisional masyarakat Melayu pada hakekatnya dapat dibagi atas tiga kategori, yaitu;
• Senjata untuk menyerang
• Senjata untuk mempertahankan diri, dan
• Senjata yang bergerak sendiri,
Berikut diuraikan satu-persatu ketentuan senjata tradisional masyarakat Melayu sesuai dengan tujuan penggunaannya.
More about → 13. PENGGALAN KETIGABELAS :
Senjata Tradisional Masyarakat Melayu
Attayaya Butang Emas on 2009-12-22
Diantara kemahiran yang juga dimiliki oleh orang Melayu Kepulauan Riau ialah keahlian bertukang. Dalam bertukang digunakan berbagai peralatan yang biasa disebut alat tukang. Alat-alat tersebut, antara lain, diperkirakan seperti berikut ini :
- Kapak tukang berbeda ukurannya dengan kapak untuk berladang atau untuk menebang pohon kayu atau pohon kelapa (kapak penebang). Kapak tukang berukuran kecil dan berfungsi untuk menarah papan atau beruti/broti dan kegunaan lain seperti meruncingkan tiang pancang.
- Cetai, alat ini memiliki tangkai seperti kapak, tetapi matanya tak seperi kapak. Matanya mirip cangkul, tetapi tangkainya tak berlubang seperti mata cangkul. Mata cetai bertangkai dan tangkai itulah yang disimpai dengan rotan pada tangkai kayu. Pemasangan mata cetai ini pun mirip dengan pemasangan mata cangkul. Lebar mata cetai hampir sama dengan mata ketam. Akan tetapi, tidak sepanjang mata ketam. Mata cetai memiliki panjang kira-kira 5-7 cm. Alat ini biasanya digunakan untuk melobangi jongkong yang terbuat dari batang kayu. Secara umum, cetai ini digunakan untuk menarah.
- Ketam digunakan untuk mengetam atau melicinkan permukaan papan atau beruti/broti. Ketam berbentuk persegi panjang dan berlubang segi empat di tengahnya. Salah satu sisi lubang itu memiliki kemiringan 60-75 derajat. Di sisi inilah dipasang mata ketam yang terbuat dari besi bercampur baja. Mata ketam dipasang menggunakan pasak atau baji yang berfungsi sebagai pengunci mata ketam agar tak terlepas. Ketam terbagi atas beberapa jenis. Diantaranya ialah ketam pelicin, ketam pelurus, ketam pelidah atau ketam pembuat lidah papan, ketam pembuat alur, ketam penggili atau ketam pelicin untuk kayu bulat atau kayu yang tidak memiliki permukaan lebar. Ukuran ketam pun bermacam-macam dan sangat bergantung kepada jenis ketamnya. Ketam pelurus atau ketam pelidih dan ketam alur, biasanya berukuran 2-2,5 kali ukuran ketam pelicin. Ketam penggili berukuran kecil dan semuanya, baik sarang maupun matanya, terbuat dari besi.
- Pahat digunakan untuk membuat lubang pada tiang atau bahan bangunan yang terbuat dari kayu. Ukuran pahat ini pun beraneka ragam sesuai dengan keperluannya. Biasanya, ukuran ketam dimulai dari 0,5 inci – 1,5 inci. Akan tetapi ada ukuran yang lebih kecil. Pahat terbuat dari besi yang kuat, mungkin saja bercampur baja. Pahat memiliki tangkai dari kayu yang relatif tahan terhadap palu karena penggunaannya menggunakan palu.
- Gergaji yang digunakan terbagi dua, yaitu gergaji pembelah dan gergaji pemotong. Kedua jenis gergaji ini, bentuknya relatif sama. Selain itu, ada bentuk gergaji yang memiliki tangkai yang berbeda daripada kedua jenis gergaji yang dideskripsikan di atas. Tangkainya di buat sendiri oleh tukang dan bentuk tangkainya segi empat. Ukuran tangkainya kira-kira 30 x 60 cm. Ukuran tangkai ini disesuaikan dengan mata gergaji yang berukuran kira-kira 60 cm. Gergaji ini digunakan untuk membelah papan. Sebetulnya, gergaji dapat saja diubah fungsinya dari gergaji pembelah menjadi gergaji pemotong dengan cara mengubah bentuk mata gergajinya.
- Kikir adalah alat pertukangan yang digunakan untuk mengasah mata gergaji yang tumpul. Kikir terbuat dari baja yang bergerigi halus. Bentuk kikir, biasanya segitiga, tetapi ada juga bentuknya segi empat pipih. Kikir segi empat ini tidak digunakan untuk mengasah gergaji. Biasanya digunakan untuk memperhalus tangkai parang yang terbuat dri kayu atau dapat juga digunakan untuk mengasah parang atau cangkul. Kikir diberi tangkai kayu sebagai tangkai atau pegangan.
- Baiz (pres) terbuat dari besi yang berbentuk batang dan sepanjang batang diberi lubang sebagai tempat penahan pasak kunci. Di atas batang besi terdapat alat penjepit yang dapat digerakkan ke ukuran kecil dan ukuran besar. Baiz digunakan untuk merapatkan beberapa keping papan yang sudah diketam. Biasanya, papan yang dirapatkan ini untuk pintu rumah atau pintu lemari.
- Sipat atau benang jenang (benang arang) dibuat dari kayu yang diberi lubang di tengahnya. Di dalam lubang ini dipasang penggulung benang. Lubang juga berfungsi sebagai tempat memasukkan tinta, biasanya tinta cina. Tinta ini sebagai penggaris untuk menentukan kelurusan sebuah papan atau beruti yang akan diketam atau dibelah dengan gergaji.
- Timbang air, alat ini digunakan untuk menentukan kedataran dan ketegaklurusan sebuah kayu, misalnya kusen pintu. Dengan timbangan ini dapat diketahui apakah kusen sudah tegak lurus atau bagian kusen melintang sudah datar atau seimbang antara ujung kiri dan ujung kanan.
- Tukul atau palu digunakan untuk memantak paku. Tukul ini terbuat dari besi di bagian kepala dan diberi tangkai kayu. Tukul yang semuanya terbuat dari besi, baik kepala maupun tangkainya, disebut martil. Selain berfungsi sebagai pemantak paku, tukul juga dapat berfungsi sebagai pencabut paku.
- Kuku kambing atau Linggis. Alat ini untuk mencabut paku. Alat ini semuanya terbuat dari besi.
- Bar adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengebor kayu. Alat ini terdiri atas dua bagian, yaitu alat pemutar (bor) dan mata bor yang berbentuk spiral yang terbuat dari besi baja.
Gambaran di atas sudah mengetengahkan sebagian peralatan rumah tangga dan perlengkapan lain yang biasa digunakan orang Melayu Kepulauan Riau. Tentu saja uraian tersebut tidak mencakup semua peralatan rumah orang melayu. Bagaimanapun dengan paparan itu diharapkan pembaca memperoleh maklumat yang berarti tentang peralatan yang pernah dan masih digunakan oleh orang Melayu Kepulauan Riau hingga setakat ini.
More about → 4. Peralatan Pertukangan
Attayaya Butang Emas on 2009-12-20
Alat-alat yang dipakai oleh masyarakat untuk berburu, antara lain: Lembing, Lapun, jerat, getah kayu, lastik. Peralatan tersebut dipergunakan dengan cara yang berbeda, seperti yang diperkatakan berikut:
- Lembing yang seluruhnya terbuat dari besi (baik mata maupun tangkainya terbuat dari besi). Lembing biasanya, digunakan untuk berburu babi dan binatang liar lainnya di hutan. Lembing terbagi atas dua macam :
- Lembing yang seluruhnya terbuat dari besi (baik mata maupun tangkainya terbuat dari besi).
- Lembing yang matanya saja terbuat dari besi, sedangkan tangkainya terbuat dari kayu bambu panjang (kira-kira 2,5 m).
- Lapun ialah alat berupa jaring yang terbuat dari benang, rotan atau akar. Lapun dibuat lebih besar sedikit saja dari sarang burung, di tempatkan di atas sarang burung, dan diberi tali atau benang panjang sebagai alat penarik atau penyentak dari jauh. Lapun biasanya digunakan untuk menangkap burung.
- Jerat ialah alat penangkap binatang yang terbuat dari tali, rotan atau akar yang dibentuk melingkar di atas tanah atau di atas dahan kayu tempat hewan selalu melintas. Jerat juga diberi tali panjang sebagai alat penarik atau penyentak. Jerat ini dipergunakan untuk menangkap ayam. Jerat dapat juga dibuat dari bambu atau kayu yang memiliki daya pegas. Jerat seperti ini digunakan untuk menangkap tupai atau kera. Biasanya, jerat juga menggunakan tali yang dibentuk melingkar untuk menjerat mangsa. Kayu atau bambu, biasanya, akan melenting bila diinjak bagian tertentu dan akan menyentak tali melingkar tadi sehingga mangsanya terjerat.
- Getah kayu ialah alat yang dipergunakan untuk menangkap burung. Getah yang dipergunakan biasanya getah pulai. Getah ini diolah sedemikian rupa sehingga memiliki daya lekat yang kuat . getah dioles di sebuah lidi ijuk dan dipasang di atas ranting kayu tempat burung biasa mencari makan atau tempat burung biasa mencari minum atau tempat burung biasa tidur atau sekedar hinggap.
- Lastik (ketapel) dapat juga digunakan sebagai alat berburu burung. Lastik terbuat dari karet gelang maupun karet dan bekas yang dipotong menurut ukuran yang sesuai. Karet ini diikat pada kayu bercabang dua yang berfungsi sebagai tangkai plastik. Pada bagian lain, karet diikat pula pada potongan kulit sepatu bekas yang berfungsi sebagai tempat peluru (biasanya dari kerikil dan sebagainya).
More about → 3. Peralatan Berburu
Attayaya Butang Emas on 2009-12-17
Selain dari bekerja sebagai nelayan, masyarakat Kepulauan Riau juga ada yang bertani, khususnya berkebun. Untuk berkebun biasanya menggunakan peralatan antara lain sebagai berikut :
a. Cangkul
Alat untuk menggali dan membalik tanah, yang terbuat dari lempengan besi dan diberi tangkai (disebut hulu cangkul) dari kayu sebagai pegangan, yang panjangnya kira-kira 100 cm – 150 cm. Bagian sebelah bawah lempengan besi cangkul ditajamkan dan disebut mata cangkul.
b. Tanjak
Alat yang terbuat dari besi yang matanya juga tajam dan berukuran lebih kurang separuh dari lebar cangkul yang digunakan untuk membersihkan rumput. Tanjak juga berhulu seperti cangkul, yang panjangnya pun sepanjang hulu cangkul.
c. Cakar Ayam
Alat untuk mengarai atau meratakan tanah, rumput, lalang dan sebagainya yang telah dicangkul, yang terbuat dari besi yang dibentuk seperti sikat (sisir) yang jarang-jarang dan matanya agak runcing dan diberi tangkai dari kayu sebagai pegangan (disebut cakar ayam), yang panjangnya lebih kurang 100 cm – 150 cm. Alat ini ada juga yang menyebutnya sebagai alat penggaru.
d. Parang
Alat pengerat atau pemotong yang terbuat dari bilah besi yang agak tebal. Bagian sebelah bawahnya untuk mengerat (memotong) disebut mata parang di asah sehingga tajam, sedangkan bagian sebelah atasnya disebut punggung parang tak di asah sehingga tetap tebal (tumpul). Parang juga diberi tangkai atau hulu sebagai pegangan yang terbuat dari kayu, tetapi hulunya pendek saja lebih kurang segenggaman lebih yang dibentuk agak bengkok ujungnya agar tak lepas ketika dipegang. Parang ini banyak pula jenisnya, antara lain, parang pendek atau parang pandak ialah parang yang panjangnya lebih kurang 40 cm – 50 cm, parang panjang ialah parang yang panjangnya lebih kurang 75 cm – 80 cm, parang koting ialah parang yang tak berhulu, parang bengkok ialah parang bentuk bilah besinya bengkok, dan parang kompot ialah parang yang bilah besinya patah sebagian. Parang juga dipakai sebagai alat dapur, terutama parang pendek.
e. Pisau
Alat pengiris yang terbuat dari bilah besi tipis yang bagian bawahnya tajam (disebut mata pisau) dan bagian atasnya tumpul (disebut punggung pisau). Pisau juga diberi hulu sebagai pegangan, yang terbuat dari kayu (sekarang ada juga hulu pisau yang terbuat dari plastik dan sebagainya). Dalam bidang pertanian digunakan jenis pisau antara lain, pisau biasa yaitu pisau yang umumnya dipakai dalam pertanian; pisau raut yaitu pisau yang digunakan untuk meraut buluh (bambu), rotan dan sebagainya; dan pisau getah atau pisau sedap yaitu pisau untuk menderes atau menyadap getah (karet). Selain itu ada pisau dapur, pisau lipat, pisau cukur dan sebagainya.
f. Kapak
Alat untuk membelah kayu atau menebang pohon yang terbuat dari logam yang ujung bawahnya tajam (mata kapak), dan bagian atasnya tumpul (punggung kapak). Kapak juga diberi tangkai (hulu kapak) yang umumnya terbuat dari kayu, yang panjangnya bervariasi menurut besar kecilnya mata kapak.
g. Baji
Sejenis pasak yang terbuat dari kayu atau besi yang digunakan sebagai penyendil untuk memudahkan pembelahan kayu.
h. Perjang
Alat untuk membuat lubang di tanah yang terbuat dari besi, sama ada pipih atau setengah bulat, bermata tajam, dan berhulu dari kayu atau besi.
More about → 2. Peralatan Pertanian
Attayaya Butang Emas on 2009-12-12
Peralatan untuk menangkap ikan yang biasa digunakan oleh orang Melayu terdiri atas beberapa jenis, yaitu :
a. Serampang
Suatu alat yang dapat digolongkan dalam jenis tombak, tetapi bermata tiga dan bertangkai bambu yang berukuran panjang kira-kira 2-5 meter. Alat ini digunakan untuk menombak ikan yang sedang berenang atau bersembunyi didalam tumbuh-tumbuhan laut.
b. Lukah
Adalah alat penangkap ikan yang terbuat dari buluh atau rotan yang diraut dan dijalin sedemikian rupa berbentuk bulat panjang. Bagian depannya (tempat ikan masuk) dibuat agak lebih besar dari bagian belakang. Bagian belakang dibuat agak tertutup sehingga ikan yang sudah masuk tak dapat keluar. Panjang Lukah kira-kira 1,25 m – 1,50 m.
c. Tempuling
Suatu alat yang bermata seperti serampang, tetapi hanya satu buah. Alat ini diberi tangkai kayu kira-kira 15-20 cm, yang berfungsi sebagai tempat mengikatkan tali yang panjangnya mencapai 100 meter. Ketika digunakan, tangkai yang pendek ini disambung dengan tangkai bambu yang berukuran kira-kira 4-5 meter, tetapi tangkai bambu tidak diikat dengan tali. Tangkai bambu hanya berfungsi sebagai alat yang mempermudah menombak ikan. Jika sudah ditombak, bambunya dilepas atau terlepas dengan sendirinya.
d. Jala
Alat penangkap ikan berbentuk jaring bulat dengan diameter kira-kira 1,5 meter. Ditengahnya diikat seuntai tali sebagai alat pegangan bagi si pemakai. Dibagian bawah atau sekeliling pinggir terdapat rangkaian cincin timah atau rangkaian kulit gonggong (sejenis kerang) yang berfungsi sebagai pemberat. Cara penggunaannya ialah ditebarkan ke sekumpulan ikan dan atau udang yang sedang berenang. Jala hanya digunakan diperairan sekitar pantai (tak jauh dari pantai).
e. Pukat
Sejenis alat penangkap ikan yang berbentuk jaring panjang mencapai 50 meter dan lebar kira-kira 3,5 – 4 meter. Sebagaimana hal jala, pukat pun diberi serangkaian cincin timah atau kulit gonggong sebagai pemberat. Cara penggunaannya ialah dibentangkan di dalam laut yang agak dalam, yaitu kira-kira 4-5 meter, dan ditarik dengan perahu atau kapal nelayan.
f. Jaring
Sejenis alat yang berbentuk jaring panjang hampir sama dengan pukat. Cara penggunaannya saja yang berbeda dengan pukat, yaitu dengan cara membentangkannya di laut tanpa ditarik oleh perahu atau kapal.
g. Empang
Alat penangkap ikan berupa jaring berukuran panjang 20-40 meter. Alat ini dipasang ketika air pasang naik. Ketika air surut empang angkat lagi. Biasanya, empang digunakan untuk menangkap ikan belanak dan ikan-ikan pantai lainnya karena ikan-ikan itu selalu mengikuti air pasang.
h. Kedik atau Pancing
Suatu alat penangkap ikan yang terdiri atas 3 – 5 mata pancing yang diikat bergabung dan diikat pula dengan tali pancing. Ada juga kedik yang menggunakan satu mata pancing. Penggunaanya adalah dengan cara meletakkan umpan pada mata pancing, kemudian melemparkannya atau mencampakkan mata pancing yang telah diberi umpan ke dalam laut dan ditarik sentakan sehingga menarik perhatian ikan.
i. Rawai
Alat penangkap ikan yang terbuat dari tali yang diberi rangkaian mata pancing. Rawai ini ditarik oleh perahu atau kapal. Ketika sedang menarik itulah, biasanya ikan-ikan akan mengejar mata pancing yang berkilat-kilat di dalam air yang menyerupai mangsa ikan. Ada juga rawai yang tak ditarik, tetapi direntangkan ke dalam laut beberapa waktu, kemudian dibongkar atau diangkat untuk mengambil hasil tangkapan.
j. Bubu
Alat penangkap ikan yang terbuat dari rotan atau kawat kasar yang dijalin dan diberi lubang yang berfungsi sebagai pintu masuk ikan-ikan yang akan memakan umpan di dalam bubu. Pintu bubu sengaja dibuat agak menjorok agar ikan yang masuk akan mengalami kesulitan untuk keluar dari bubu. Bubu ini dipasang di dasar laut, biasanya di dasar karang selama beberapa hari. Pada hari yang diperkirakan sebagai pemasang bahwa bubu itu dimasuki ikan, mereka akan mengangkatnya. Agar tidak lupa pada tempat pemasangan bubu, si pemasang biasanya memberikan tanda dengan alat yang dapat mengapung atau mengambang.
k. Jermal
Alat penangkap ikan yang terbuat dari pancangan tiang-tiang kayu berbentuk lingkaran atau segi empat ukuran besar dan diberi pintu seperti bubu. Didalam pagar kayu itu dipasang jaring berukuran besar pula yang dapat diangkat dan diturunkan. Jermal ini, biasanya dipasang di laut dengan kedalaman lebih kurang 4-6 meter.
l. Kelong
Alat penangkap ikan yang terbuat dari buluh atau kawat yang dipasang di laut dengan kedalaman 3 – 5 meter. Bentuknya bersekat-sekat atau memiliki ruang-ruang. Ruang-ruang itu berfungsi sebagai tempat atau perangkap ikan. Kelong ada dua macam pula : (1) Kelong tangkul atau kelong bilis yaitu kelong untuk menangkap bilis (teri), sotong, selar dan lain-lain. Ikan yang masuk ke tangkul diangkat, kemudian ditangguk; (2) Kelong yang menggunakan bubu. Segala jenis ikan-ikan dapat ditangkap dengan kelong ini. Ikan masuk melalui pintu kelong. Setelah masuk, ikan-ikan tak dapat keluar. Untuk mengambil ikan, nelayan mengangkat bubunya.
m. Belat
Alat penangkap ikan yang terbuat dari jalinan bilah bambu yang dijalin dengan akar atau ijuk atau rotan. Belat juga memiliki sekat-sekat atau ruang-ruang yang memiliki fungsi sebagai perangkap ikan. Tempat pemasangannya di laut dengan kedalaman 2-4 meter.
n. Bento
Alat yang digunakan untuk menangkap ketam renjong, terbuat dari potongan jaring atau rajutan jaring dengan mata yang besar, kemudian dipasang pada bilah bambu/kayu yang dilengkungkan seperti tangkul serta setiap ujung bambu diberikan pemberat.
o. Sondong
Alat yang digunakan untuk menangkap udang ditepi pantai. Dua tongkat yang disilang yang salah satu bagiannya diberi jaring. Cara menggunakannya adalah dengan didorong sepanjang laut dangkal.
More about → 1. Peralatan Menangkap Ikan
Attayaya Butang Emas on 2009-12-10
Beberapa Kelengkapan Keperluan Hidup Lainnya
Dalam menjalani kehidupan orang Melayu, seperti orang-orang lain, memerlukan beberapa kelengkapan peralatan. Peralatan ini berguna untuk mempermudah melaksanakan suatu pekerjaan, lebih mengefisiensikan kerja, bertahan hidup, dan kegunaan lainnya.
Lihat postingan berikutnya :
More about → 12. PENGGALAN KEDUA BELAS :
Beberapa Kelengkapan Keperluan Hidup Lainnya
Attayaya Butang Emas on 2009-12-08
RESEP :
Bahan
- 4 biji buah kuini atau buah membacang atau buah lanjut
- ½ biji kelapa dijadikan 2 gelas santan (diperas dengan air yang sudah masak)
- 5 sendok gula pasir
Cara Membuat
- Buah dikupas, dibersihkan dan dirajang halus
- Campurkan santan dengan gula, kemudian masukkan bauh yang sudah dirajang halus, aduk rata
- Setelah rata sebaiknya dicampur dengan es
- Siap dihidangkan
More about → 4. Minuman Khas Melayu : Laksamana Mengamuk
Attayaya Butang Emas on 2009-12-06
RESEP :
Bahan
- 500 gram keledek
- 250 gram gula pasir
- ½ biji kelapa dijadikan 4 gelas santan
- 5 sdm sagu rending
- 1 biji telor
- 2 lembar daun pandan
Cara Membuat
- Keledek dikupas dan dipotong dadu, cuci bersih
- Rebus keledek yang telah dikupas bersama santan, setelah mendidih masukkan gula dan daun pandan, sagu rending kemudian masukkan telur, masak dan angkat
More about → 4. Minuman Khas Melayu : Air Dohot Kesemak
Attayaya Butang Emas on 2009-11-06
RESEP
Bahan I
- 250 gram tepung terigu
- 1 gelas santan
- Garam secukupnya
Bahan II
- 250 gram tepung terigu
- 1 gelas santan
- 200 gram gula pasir
- 200 gram gula merah dimasak dengan 2 gelas air
Cara Membuatnya
- Campurkan semua bahan, lalu diaduk sampai rata
- Masukkan adonan pertama setengah cetakan bulat, kukus sampai setengah masak
- Campurkan semua bahan II, kemudian masukkan ke dalam cetakan yang telah diisi bahan I, kemudian kukus lagi sampai masak
More about → 4. Penganan (Kue-Mue) Basah : Penganan Talam Manis
Attayaya Butang Emas on 2009-11-04
RESEP
Bahan
- 1 gelas tepung beras
- 2 gelas tepung terigu
- 4 gelas santan dari sebuah nyiur
- 250 gram udang
- 10 batang cabe merah
- 10 batang cabe hijau
- 5 tangkai daun sop
- Garam secukupnya
Cara Membuatnya
- Campurkan tepung beras dan tepung terigu bersama santan, aduk sampai rata
- Cabe merah dan cabe hijau dipotong serong,masukkan ke dalam adonan dimasukkan ke dalam cetakan bulat kecil yang telah diolesi minyak, lalu diatasnya dihiasi sedikit udang, kukus sampai masak
More about → 4. Penganan (Kue-Mue) Basah : Talam Belauk
Attayaya Butang Emas on 2009-11-02
RESEP
Bahan
- 500 gram beras
- 1 ruas kunyit
- 1 ulas bawang putih
- 250 gram gula merah
- ½ buah nyiur parut
- Daun pisang untuk membungkus
Cara Membuatnya
- Beras direndam, kemudian ditiriskan dan digiling halus
- Campur beras yang telah menjadi tepung dengan kunyit dan bawang putih yang telah digiling halus
- Adonan direnjis dengan air sedikit demi sedikit sampai lembab, lalu ayak pada ayak kasar
- Cetak adonan dengan cara diuapkan
- Setelah masak taburi dengan nyiur parut yang telah dicampuri dengan garam dan dibungkus menggunakan daun pisang, siap disajikan
More about → 4. Penganan (Kue-Mue) Basah : Putu Piring
Attayaya Butang Emas on 2009-11-01
RESEP
Bahan
- 1 kg kentang
- 1 kg gula
- 10 biji telur
- 2 gr tepung beras
- 500 gram minyak sapi
- 2 buah nyiur diparut dan dijadikan 8 gelas santan
- 3 lembar daun pandan
Cara Membuatnya
- Kentang direbus kemudian dihaluskan
- Masak gula bersama air sampai mendidih
- Telur dikocok sampai kembang, tambahkan santan
- Kentang, air gula aduk rata, kemudian masukkan tepung sedikit demi sedikit, lalu masukkan minyak sapi dan daun pandan aduk rata
- Masak adonan tadi menggunakan cetakan bahulu, masak dengan menggunakan arang
- Setelah masak dinginkan, siap disajikan
More about → 4. Penganan (Kue-Mue) Basah : Bahulu/Bolu Kamboja
Attayaya Butang Emas on 2009-10-30
RESEP
Bahan
- 1 kg kentang
- 1 kg gula pasir
- 2 gelas air
- 20 buah telur
- 5 buah nyiur, diparut dijadikan 10 gelas santran
- 43 helai daun pandan
Cara Membuatnya
- Kentang direbus kemudian dihaluskan
- Masak gula bersama air sampai mendidih
- Telur dikocok sampai setengah kembang, kemudian masukkan air gula
- Kentang, santan dan daun pandan, aduk sampai rata
- Masak adonan sambil sesekali diaduk, setelah adonan mengental bebiji-biji menandakan sudah masak, dinginkan dan siap disajikan
More about → 4. Penganan (Kue-Mue) Basah : Anta Kesuma
Attayaya Butang Emas on 2009-10-28
RESEP
Bahan
- 2 gelas tepung kacang hijau
- ½ gelas gula merah
- 1 gelas gula pasir
- 1 buah nyiur, diparut dan jadikan 4 gelas santan
- 2 lembar daun pandan
- Garam secukupnya
Cara Membuatnya
- Masak santan, gula merah dan gul apsir sampai mendidih, kemudian masukkan gram
- Setelah mendidih masukkan kacang hijau
- Aduk terus sampai tidak lekat
- Selagi panas masukkan adonan ke dalam loyang dan dipadat-padatkan
- Setelah dingin baru dipotong – potong dan ditaburi taik minyak
More about → 4. Penganan (Kue-Mue) Basah : Kole - Kole
Attayaya Butang Emas on 2009-10-26
RESEP
Bahan
- 500 gram tepung terigu
- 100 gram tepung susu
- 2 buah telur
- 150 gram mentega
- 1 gelas air (secukupnya)
- Garam secukupnya
Cara Membuatnya
- Aduk tepung terigu bersama susu, telur dan mentega
- Aduk sampai rata dan lembut
- Ambil adonan sekepal tangan kemudian ditekan-tekan menjadi bentuk lingkaran dan diberi sedikit minyak
- Adonan ditarik-tarik hingga tipis lalu digulung dan disimpulkan, sewaktu akan menggoreng barulah ditekan-tekan di penggorengan perata
- Makan perata dicicah dengan kari ayam
More about → 4. Penganan (Kue-Mue) Basah : Perata/Prata India
Attayaya Butang Emas on 2009-10-24
RESEP
Bahan
- 1 kg tepung beras
- Air secukupnya
Bahan Kuah
- 1 buah nyiur dijadikan sanatan pekat
- 200 gram gula merah
- 1 sendok teh tepung terigu
- Gula pasir sesedap rasa
Cara Membuatnya
- 1 sendok makan tepung terigu didadih (dicampur dengan air menjadi agak cair)
- Campurkan tepung beras dengan dadi, kemudian aduk rata
- Cetak adonan dengan menggunakan cetakan putu mayang
- Setelah dicetak dikukus selama 25 menit
Cara Membuat Kuah
- Masak santan bersama gula merah, gula psir dan 1 sendok makan tepung terigu
- Kemudian aduk terus sampai mendidih
- Setelah masak didinginkan
More about → 4. Penganan (Kue-Mue) Basah : Putu Mayang
Attayaya Butang Emas on 2009-10-22
RESEP
Bahan
- 300 gram labu
- 4 buah telur ayam
- 2 buah nyiur, diparut dan jadikan santan sebanyak 2 gelas
- 150 gram gula pasir
- 2 sendok makan beras
Cara Membuatnya
- Labu diparut dan diperas airnya
- Telur dikocok setengah kembang
- Campurkan semua bahan ke dalam kuali dikacau sampai masak
More about → 4. Penganan (Kue-Mue) Basah : Halwa Nikmat
Attayaya Butang Emas on 2009-10-20
RESEP
Bahan
- 1 bungkus agar – agar bubuk
- 250 gram tepung kacang hijau
- 250 gram gula pasir
- 1 buah telur
- 1 buah nyiur, diparut dan dijadikan santan 4 gelas
- 3 lembar daun pandan
Cara Membuatnya
- Sangrai kacang hijau, kemudian ditumbuk jadikan tepung
- Campur agar-agar bersama tepung kacang hijau, gula pasir, telur dan santan diaduk rata
- Masak sampai mendidih, kemudian masukkan ke dalam loyang, setelah sejuk barulah dipotong dan siap disajikan
More about → 4. Penganan (Kue-Mue) Basah : Aman Sari Jepang
Attayaya Butang Emas on 2009-10-18
RESEP
Bahan
- 5 buah telur
- 100 gram gula
- 100 gram terigu
- ½ sendok the vanili
Bahan Kuah
- 100 gram gula pasir
- 2 gelas air
- 2 lembar daun pandan
Cara Membuatnya
- Telur dan gula dikocok sampai setengah kembang
- Kemudian masukkan tepung terigu dan tambahkan vanili
- Masukkan ke dalam cetakan, lalu dikukus
- Masukkan gula, air dan daun pandan, masak sampai mendidih
- Untuk menyajikan bahulu disusun dalam mangkuk dan disiram air gula
More about → 4. Penganan (Kue-Mue) Basah : Bahulu/Bolu Berendam
Attayaya Butang Emas on 2009-10-16
RESEP
Bahan
- 500 gram tepung
- 250 gram gula pasir
- ½ dari buah nyiur diparut
- 1 sendok the ibu roti
- 1 gelas air
- Garam secukupnya
Cara Membuatnya
- Campurkan ibu roti dengan setengah air, aduk rata diamkan 10 menit
- Campurkan tepung beras, gula dan ibu roti daduk sampai rata, damkan selama 30 menit
- Masukkan adonan ke dalam cetakan kecil, lalu dikukus
- Kue ini dimakan dengan nyiur yang diparut yang telah dibubuhi garam
More about → 4. Penganan (Kue-Mue) Basah : Apam
Attayaya Butang Emas on 2009-10-14
RESEP
Bahan
- 1 kg tepung terigu
- 2 buah telur
- 100 gram mentega (cairkan)
- Air garam secukupnya
ahan Isi
- 1 kg kentang
- 500 gram ikan bilis
- 5 ulas bawang merah
- 1 ulas bawang putih
- 1 cm halia
- Merica dan garam secukupnya
Cara Membuat
- Aduk tepung terigu, mentega dan garam lalu masukkan telur sambil diaduk rata (lembut)
Cara Membuat Isi
- ¬Bawang merah, bawang putih, halia dan ikan bilis digiling halus
- Kemudian kentang dipotong dadu
- Bumbu ditumis, kemudian masukkan kentang,merica dan garam
Cara Membuat
- Giling adonan dan berntuk menjadi lingkaran, masukkan isi di tengah lingkaran
- Kemudian ditutup dengan satu lagi adonan diatasnya, sisi-sisinya dikelipkan,lalu digoreng sampai berwarna kecoklat-comklatan
More about → 4. Penganan (Kue-Mue) Basah : Tembose
Attayaya Butang Emas on 2009-10-12
RESEP
Bahan
- 500 gram tepung beras
- ½ dari buah nyiur, diparut dan dijadikan santan kental
- 2 buah telur
- 2 cangkir gula pasir
Cara Membuatnya
- Campurkan tepung beras bersama santan dan gula diaduk rata
- Kemudian telur dikocok, masukkan ke dalam adonan
- Masukkan adonan ke dalam loyang
- Panggang sampai masak
- Setelah masak potong menurut selera, siap disajikan
More about → 4. Penganan (Kue-Mue) Basah : Lempeng Petanak
Attayaya Butang Emas on 2009-10-11
RESEP
Bahan
- 1 kg beras
- 500 gram gula merah
- 3 gelas air
- Minyak untuk menggoreng
Cara Membuatnya
- Masak gula merah bersama air sampai mengental
- Campurkan tepung beras dan air gula yang masih panas
- Diaduk rata dan diamkan satu malam
- Bentuk adonan menjadi bulat pipih yang berlobang di tengahnya
- Digoreng sampai kecoklat-coklatan
More about → 4. Penganan (Kue-Mue) Basah : Deram Deram
Attayaya Butang Emas on 2009-10-09
RESEP
Bahan
- 5 buah pisang
- 1 buah nyiur diparut dan dijadikan 4 gelas santan
- Gula pasir dan gula merah sesedap rasa
- 1 lembar daun pandan
Cara Membuatnya
- Pisang dikupas dan dibersihkan
- Kemudian dipotong-potong serong
- Dimasak bersama santan sampai lembut, masukkan gula dan daun pandan
More about → 4. Penganan (Kue-Mue) Basah : Pengat Pisang
Attayaya Butang Emas on 2009-10-07
RESEP
Bahan
- 500 gram keledek
- 250 gram gula pasir
- ½ buah nyiur, diparut dijadikan 4 gelas santan
- 5 sendok makan sagu rendam
- 1 buah telur
- 2 lembar daun pandan
Cara Membuatnya
- Keledek dikupas dan dipotong-potong dadu, dicuci bersih
- Rebus keledek tersebut bersama santan
- Setelah mendidih masukkan gula dan daun pandan, sagu, rendam, kemudian masukkan telur, masak dan angkat.
More about → 4. Penganan (Kue-Mue) Basah : Mahkota Pecah Intan Bertabur
Attayaya Butang Emas on 2009-10-05
RESEP
Bahan
- ½ buah labu
- 1 buah nyiur, diparut dan dijadikan santan 4 gelas
- Gula pasir dan gula merah sesedap rasa
- 1 lembar daun pandan
- Sedikit garam
Cara Membuatnya
- 1 buah nyiur dipisahkan.
- Sedikit santan cair untuk merebus labu setengah lembut
- Setelah lembut masukkan santan kental, gula, daun pandan dan sedikit garam. Setelah semuanya sebati dan rasakan, kemudian dapat diangkat
More about → 4. Penganan (Kue-Mue) Basah : Pengat Labu
Attayaya Butang Emas on 2009-10-03
RESEP
bahan
- 1 kg keledek
- 1 sisir pisang
- 1 buah nyiur
- 5 buah telur
- 2 helai daun pandan
- Gula pasir secukupnya
Cara Membuatnya
- Kupas keledek dan pisang, kemudian dipotong-potong dadu
- Kocok telur dan gula setengah kembang
- Masukkan keledek dan pisang kemudian diaduk rata
- Adonan diisi dalam cetakan baru kukus selama 20 menit
More about → 4. Penganan (Kue-Mue) Basah : Serikaya Kerwang
Attayaya Butang Emas on 2009-10-01
RESEP
Bahan
- 500 gr pulut
- Garam secukupnya
- Daun pisang
Bumbu
- 100 gr udang kering
- 5 biji cabe merah
- 5 ulas bawang merah
- 3 ulas bawang putih
- Garam dan penyedap rasa secukupnya
Cara Membuatnya
- Pulut direndam selama 10 menit lalu tiriskan
- Kukus pulut dengan di campur sedikit garam sampai masak
- Selanjutnya dicetak bulat, ketika masih panas
Cara Membuat Isi
- Haluskan semua bumbu]
- Campurkan nyiur parut dengan bumbu, sangria sampai masak
Cara Menyajikannya
- Letak pulut di piring, ditebur dengan sambal, siap disajikan
More about → 4. Penganan (Kue-Mue) Basah : Pulut Sambal
Attayaya Butang Emas on 2009-09-29
RESEP
Bahan
- 500 gr tepung beras
- 1 biji nyiur dijadikan 4 gelas santan
- ½ kg pisang
- 100 gr gula
Cara Membuatnya
- Campurkan tepung beras dan santan, gula, aduk rata, masak sampai mengental
- Masukkan adonan ke dalam daun pisang taruh sepotong pisang, kemudian tutup pisang dengan adonan lagi, kemudian dikukus sampai masak
More about → 4. Penganan (Kue-Mue) Basah : Nagasari
Attayaya Butang Emas on 2009-09-27
RESEP
Bahan
- 500 gr pulut
- 500 gr gula merah
- 1 liter air
- ½ biji nyiur diparut
- ½ sdt kapur sirih
- ½ sdt garam
- Daun pisang untuk membungkus
Cara Membuatnya
- Rendam pulut bersama kapur sirih, lalu cuci bersih
- Bentuk daun pisang menjadi segitiga, kemudian masukkan pulut, diikat, lalu rebus sampai masak, setelah dingin dikupas
- Gula merah dimasak bersama air sampai mendidih
- Nyiur parut diberi garam, lalu digaul dengan lopes dan disiram dengan air gula merah, siap disajikan
More about → 4. Penganan (Kue-Mue) Basah : Lopes/Lupis Pulut
Attayaya Butang Emas on 2009-09-25
RESEP
Bahan
- 500 gr tepung pulut
- 200 gr tepung terigu
- 400 gr gula merah
- ½ biji nyiur diparut
- ½ gelas air (secukupnya)
- Pewarna hijau
Cara Membuatnya
- Campur tepung pulut dan tepung terigu bersama air aduk rata tambahkan garam dan pewarna
- Gula merah dipotong dadu
- Cetak adonan bulat masukkan gula merah kedalam adonan
- Masukkan adonan kedalam air mendidih masak sampai timbul, angkat kemudian digulingkan pada kelapa parut yang sudah diberi sedikit garam, siap disajikan
More about → 4. Penganan (Kue-Mue) Basah : Buah Melaka
Attayaya Butang Emas on 2009-09-23
RESEP
Bahan
- 500 gram tepung beras
- ½ biji kelapa dijadikan 2 gelas santan
- 250 gr gula merah dipotong dadu
Cara Membuatnya
- Campurkan tepung beras dan santan dimasak sampai setengah masak
- Masukkan adonan kedalam daun pisang, bentuk seperti jongkong, masukkan gula merah setengah adonan dan kukus sampai masak
More about → 4. Penganan (Kue-Mue) Basah : Kue Jongkong
Attayaya Butang Emas on 2009-09-21
RESEP
Bahan
- 500 gram pulut putih
- 1 biji kelapa dijadikan 4 gelas santan
- 400 gram tepung terigu
- 2 gelas gula pasir
- Pewarna hijau secukupnya
Cara Membuatnya
- Kukus pulut setengah masak, masukkan sedikit santan dan garam lalu kukus kembali
- Setengah masak, masukkan kedalam loyang kira-kira setengah bagian loyang
- Campurkan tepung bersama santan, gula, pewarna hijau dan daun hijau diaduk dengan rata
- Masukkan adonan tadi ke dalam loyang yang telah diisi dengan pulut, kemudian dikukus
- Setelah masak, dinginkan, dipotong, siap disajikan
More about → 4. Penganan (Kue-Mue) Basah : Puteri Salat
Attayaya Butang Emas on 2009-09-19
RESEP
Bahan
- 500 gram tepung terigu
- ½ dari buah nyiur, diparut ambil santannya jadikan 4 gelas
- 250 gram gula pasir
- 1 buah kuning telor
- Pewarna hijau secukupnya
Cara Membuatnya
- Campurkan tepung terigu bersama gula, kuning telor dan pewarna hijau
- Panaskan loyang, masukkan adonan kemudian kukus sampai masak
More about → 4. Penganan (Kue-Mue) Basah : Sari Muka
Attayaya Butang Emas on 2009-09-17
RESEP
Bahan
- 1 kg ubi
- 1 buah nyiur, diparut, ambil santannya jadikan 2 gelas
- 1 buah telur
- 200 gram gula merah
- 200 gram gula pasir
Cara Membuatnya
- Ubi diparut dan diperas airnya
- Masak gula merah bersama 2 gelas santan, kemudian disaring
- Campurkan ubi bersama air gula ditambah dengan gula pasir dan telur, aduk sampai rata
- Masukkan adonan ke dalam loyang dan siap dipanggang
More about → 4. Penganan (Kue-Mue) Basah : Bingka Ubi
Attayaya Butang Emas on 2009-09-15
RESEP
Bahan
- 250 gram kacang hijau
- 2 sendok teh beras
- 500 gram tepung pulut
- Pawarna hijau secukupnya
- Sedikit air
- 250 gram gula merah
- ½ dari buah nyiur diparut
Cara Membuatnya
- Sangria kacang hijau, lalu giling halus (jadikan tepung)
- Sangria gula merah dan nyiur yang diparut
- Beras digiling halus, campurkan dengan tepung pulut, pewarna hijau dan air, aduk sampai rata
- Adonan itu dibulat-bulatkan serta dipipihkan, masukkan gula merah dan nyiur ditengah adonan itu
- Didihkan air, masukkan adonan tadi sampai timbul, angkat
- Setelah kue dingin digulung pada tepung kacang hijau
More about → 4. Penganan (Kue-Mue) Basah : Tepung Gomak
Attayaya Butang Emas on 2009-09-14
RESEP
Bahan
- 500 gram tepung terigu
- ½ dari buah nyiur, diparut, ambil santannya jadikan 1 gelas
- 200 gram gula pasir
- 1 sendok teh ibu roti
- 1 gelas air
Cara Membuatnya
- Campurkan ibu roti dengan air, aduk rata dan dibiarkan selama 15 menit
- Kemudian campurkan tepung terigu bersama santan, gula, ibu roti, aduk samapi rata, diamkan adonan tersebut sampai 30 menit
- Panaskan kuali dan oleskan sedikit dengan minyak, lalu masukkan 1 sendok adonan lalu tutup, kemudioan balik-balikan sampai masak
More about → 4. Penganan (Kue-Mue) Basah : Pendekot
Attayaya Butang Emas on 2009-09-12
RESEP
Bahan
- 500 gram tepung sagu
- 200 gram gula pasir
- 3 gelas air
- ½ dari buah nyiur, diparut
- Garam secukupnya
- Pewarna merah atau hijau secukupnya
Cara Membuatnya
- Tepung sagu dimasak bersama air dan gula, masak sampai kental dan diberi pewarna
- Ambil adonan 1 sendok makan lalu gulingkan ke atas nyiur yang diparut yang telah diberi sedikit garam
More about → 4. Penganan (Kue-Mue) Basah : Ongol-Ongol
Attayaya Butang Emas on 2009-09-07
RESEP
Bahan
- 500 gram tepung pulut
- 200 gram gula merah
- ½ buah nyiur yang diparut
- 3 sendok teh kapur sirih]
- Air secukupnya
- Pawarna hijau
Bahan Untuk Diluar
- 500 gram tepung beras
- ½ buah nyiur yang diparut, ambil santannya jasikan 2 gelas
- Garam secukupnya
- Daun pisang
Cara Membuatnya Isi
- Campurkan tepung pulut, air dan kapur sirih diberi pewarna, aduk sampai rata
- Sangrai nyiur parut dan gula merah
- Bulatkan adonan pulut dan masukkan nyiur dan gula merah ke dalamnya
Cara Membuat Bahan Luar
- Campurkan tepung beras, santan dan garam, dimasak sampai kental
- Masukkan sedikit adonan ke dalam daun pisang, beri bahan isi, kemudian tutup lagi dengan adonan bungkus, dan kemudian dikukus hingga masak
More about → 4. Penganan (Kue-Mue) Basah : Puteri Dua Sebilik
Attayaya Butang Emas on 2009-09-05
RESEP
Bahan
- 500 gram pulut
- ½ buah nyiur kemantan (setengah tua)
- 100 gram gula pasir
- 100 gram gula merah
- 2 gelas air
Cara Membuatnya
- Pulut disangrai sampai kekuningan lalu digiling kasar
- Masak gula pasir, gula merah bersama air sampai mendidih
- Campurkan pulut, nyiur yang diparut dan air, aduk sampai rata
- Adonan tersebut dimasak sampai tidak lengket
- Setelah masak didinginkan, dipotong atau boleh juga dicetak, dan siap disajikan
More about → 4. Penganan (Kue-Mue) Basah : Kepal-Kepal
Attayaya Butang Emas on 2009-09-03
RESEP
Bahan Untuk Diluar
- 500 gram tepung terigu
- 1 sendok teh ibu roti
- 1 gelas air
Bahan Isi
- 1 kg ikan tamban
- 2 buah nyiur, diparut dan dijadikan 5 gelas santan
Bumbu
- 50 gram cabe kering
- 12 ulas bawang merah
- 12 ulas bawang putih
- 2 ruas kunyit
- 2 ruas halia
Cara Membuat Kulit (diluar)
- Rendam ibu roti dengan air sampai kembang
- Cmpurkan tepung bersama air ibu roti aduk sampai rata, diamkan 30 menit
Cara Membuat Isi
- Ikan dibakar, setelah masak digiling halus
- Bumbu-bumbu juga digiling sampai halus
- Campurkan ikan dengan bumbu bersama santan dan aduk sampai rata
- Masak adonan sisi sampai kering dan berbentuk butiran-butiran halus
Cara Membuatnya
- Cetak adonan tepung tersebut, apakah bulat pipih atau bulat telur pipih, masukkan sedikit isi yang dimasak ditengahnya
- Kemudian digoreng sampai masak
More about → 4. Penganan (Kue-Mue) Basah : Roti Belauk
Attayaya Butang Emas on 2009-09-01
RESEP
Bahan
- 1 gelas tepung beras
- 2 gelas tepung terigu
- 500 gram gula merah
- 4 gelas air
- 1 sendok the kapur sirih
- 1 ½ gelas gula pasir
- ½ dari buah nyiur diparut
- Garam secukupnya
Cara Membuatnya
- Masak gula merah dan air sampai mendidih, lalu disaring
- Campurkan air gula merah dengan tepung beras dan tepung terigu aduk sampai rata
- Masukkan adonan ke dalam cetakan dan kukus selama 15 menit
- Kue ini dimakan bersama nyiur yang diparut yang telah diberi sedikit garam
More about → 4. Penganan (Kue-Mue) Basah : Tepung Kusoi
Attayaya Butang Emas on 2009-08-31
RESEP
Bahan
- ½ dari buah nyiur
- 100 gram kacang hijau
- 100 gram gula merah
- 100 gram tepung terigu
- ½ gelas air
- 1 sendok the kapur sirih
- Garam secukupnya
Cara Membuatnya
- Kacang hijau direbus kemudian ditumbuk
- Lalu dicampurkan dengan nyiur yang diparut dan gula merah disangrai setengah lembab, kemudian dibuat bulat-bulat dan dipipihkan
- Tepung terigu bersama kapur sirih dan garam dibuat adonan cair yang kental
- Kacang hijau yang telah dipipihkan bulat-bulat itu, dicelupkan ke dalam adonan tepung, lalu digoreng sampai kecoklat-coklatan. Setelah masak siap disajikan
More about → 4. Penganan (Kue-Mue) Basah : Gendang Seturi (Kesturi)
Attayaya Butang Emas on 2009-07-01
ULANG TAHUN PERTAMA BLOG
BUTANG EMAS
WARISAN BUDAYA MELAYU
KEPULAUAN RIAU
Ucapan terima kasih
yang tak terhingga kepada
seluruh khalayak ramai
yang telah sudi datang ke blog ini
Terima kasih
kepada
keluarga besar ZAMAHSYARI (alm)
MOCHTAR ZAM (alm)
PEMERINTAH KOTA TANJUNG PINANG
YAYASAN PUSAKA BUNDA
More about → ULANG TAHUN PERTAMA
Attayaya Butang Emas on 2009-06-25
RESEP
Bahan
- 250 gram lempuyang
- 1 sendok makan merica
- 50 gram bilis
- 2 sendok makan air asam jawa
- Garam dan penyedap rasa secukupnya
Cara membuatnya
- Lempuiyang dikupas kulitnya dan digiling kasar
- Bilis dan garam digiling halus, tambahkan air asam lalu masukkan ke lempuyang
More about → 3. Menjamu Selera : Sambal Lempuyang
Attayaya Butang Emas on 2009-06-24
RESEP
Bahan
- 10 batang cabe merah
- 2 sendok makan terasi
- Garam secukupnya
Cara Membuatnya
- Terasi (belacan) dibakar
- Masukkan cabe merah, belacan, garam, kemudian digiling sampai halus
Catatan :
enak juga jika ditambahkan gula sedikit
More about → 3. Menjamu Selera : Sambal Belacan
Attayaya Butang Emas on 2009-06-23
RESEP
Bahan
- 100 gram bilis
- 2 sendok makan air jeruk kasturi
- 2 sendok makan minyak goring
Bumbu
- 10 batang cabe merah
- 6 biji cabe rawit
- 2 ulas bawang putih
- Garam dan penyedap rasa secukupnya
Cara Membuatnya
- Bilis digiling halus
- Tumis bumbu bersama ikan bilis sampai harum
- Masukkan garam dan penyedap rasa, angkat dan masukkan air jeruk, siap disajikan
More about → 3. Menjamu Selera : Sambal Bilis
Attayaya Butang Emas on 2009-06-22
RESEP
Bahan
- 1 kg ikan tamban
- 2 buah nyiur diparut, ambil santannya dijadikan 5 gelas
Bumbu Yang Dihaluskan
- 100 gram cabe kering
- 12 ulas bawang merah
- 12 ulas bawang putih
- 2 ruas kunyit
- 2 ruas halia
- Garam, penyedap rasa secukupnya.
Cara Membuatnya
- Ikan tamban direbus, kemudian ambil isinya, giling halus
- Masak santan bersama bumbu dan ikan, diaduk sampai rata dan kering
- - Hingga kemudian membentuk butiran-butiran halus
More about → 3. Menjamu Selera : Sambal Lumat
Attayaya Butang Emas on 2009-06-21
RESEP
Bahan
- 1 kg ikan tenggiri atau ikan parang
- Daun nyiur
- 1 kg arang
Bumbu
- 10 ulas bawang merah
- 5 ulas bawang putih
- 100 gram serbuk ketumbar
- 1 sendok makan jintan putih
- 1 sendok makan adas manis
- 1 sendok makan merica
- ½ dari buah nyiur diparut
- Garam, penyedap rasa secukupnya.
Cara Membuatnya
- Ikan dibersihkan, dibelah dua dan dikikis ambil isinya
- ½ dari buah kelapa parut disangrai dan digiling halus
- Semua bumbu digiling halus
- Campurkan ikan, bumbu, parutan nyiur (gula nio gule) aduk sampai rata
- Adonan tersebut masukkan ke dalam daun nyiur/kelapa bolak-balik berlawanan arah, kemudian dibakar diatas arang, sampai masak, lalu dihidang
More about → 3. Menjamu Selera : Otak-Otak
Attayaya Butang Emas on 2009-06-20
RESEP
Bahan
- 1 buah nenas
- 1 buah mentimun
- 10 biji cabe merah
- 3 tangkai daun selasih
- 1 tangkai daun kunyit
- 2 sendok makan terasi
- 2 sendok makan gula merah
- Garam secukupnya
Cara Membuatnya
- nenas dikupas, kemudian dimayang halus bersama timun
- haluskan semua bumbu kemudian campurkan dengn nenas, kunyit dan daun selasih yang telah diiris halus, aduk sampai rata, siap disajikan
More about → 3. Menjamu Selera : Kerabu Nenas
Attayaya Butang Emas on 2009-06-19
RESEP
Bahan
- 2 buah mentimun
- 2 buah wortel
- 500 gram kacang panjang
- 20 ulas bawang putih
- 20 ulas bawang merah
- 1 sendok makan biji sawi
- 100 gram cabe rawit
- ½ buah nyiur parut dan disangrai, lalu digiling halus
- 5 sendok makan rempah kari
- 1 gelas air
Bumbu Yang Dihaluskan
- 100 gram cabe kering
- 10 ulas bawang merah
- 10 ulas bawang putih
- 2 ruas halia
- 2 ruas kunyit
- 1 sendok makan cuka
- Gula, garam dan penyedap rasa secukupnya
Cara Membuatnya
- Semua sayuran dipotong-potong kira-kira 2 cm, kemudian direndam dengan air garam selama 10 menit dan tiriskan, kemudian diisi ke dalam kain dan ditimpa dengan benda agak berat supaya air dalam sauran itu keluar.
- Tumis bumbu sampai harum kemudian masukkan nio gula, rempah, air, kemudian masukkan bawang merah, bawang putih dan cabe, aduk sampai rata.
- Setelah dingin baru diaduk dengan sayuran, siap disajikan
More about → 3. Menjamu Selera : Acar Berampah
Attayaya Butang Emas on 2009-06-18
RESEP
Bahan
- 1 kg mentimun
- 500 gram kacang panjang
- 2 buah wortel
- 2 ruas halia dimayang halus
- 5 ulas bawang putih
- 10 ulas bawang merah
- 100 gram cabe rawit
- ½ gelas minyak goring
- 5 sendok makan cuka
Bumbu
- 7 ulas bawang putih
- 10 ulas bawang merah
- 100 gram kemiri
- 100 gram cabe kering
- 250 gram garam
- 2 ruas halia
- Gula, garam dan penyedap rasa secukupnya
Cara Membuatnya
- Semua sayuran dibersihkan kemudian dipotong-potong
- Rendam semua sayuran dengan air garam kira-kira 10 menit, kemudian tiriskan
- Tumis bumbu sampai harum, masukkan cuka dan aduk sampai rata
- Setelah dingin baru dicampur dengan sayuran.
More about → 3. Menjamu Selera : Acar Pulang Ari
Attayaya Butang Emas on 2009-06-17
RESEP
Bahan
- 1 buah nenas (tua atau masak)
- 1 buah nyiur, diparut ambil santanya untuk 6 gelas
- 2 sendok makan gula
- 4 sendok makan rempah kari
- 1 buah nyiur diparut disangrai lalu dihaluskan
- Minyak untuk menumis
Bumbu Yang Dihaluskan
- 100 gram cabe kering
- 10 ulas bawang marah
- 7 ulas bawang putih
- 2 ruas kunyit
- 2 ruas halia
- Gula merah, garam dan penyedap rasa secukupnya
Bumbu
- 7 kuntum cengkeh
- 3 ruas kulit kayu manis
- 1 biji buah pala
- 2 biji kapulaga
Cara membuatnya
- Nenas dikupas dan dipotong-potong
- Rebus nenas sampai lembut, angkat dan tiriskan kemudian berikan 2 sendok makan gula, diamkan untuk beberapa menit
- Panaskan minyak, masukkan bumbu dan tambah dengan bumbu yang dihaluskan, diaduk rata dan dimasak sampai berbau harum.
- Masukkan nio gula, rempah kari, aduk hingga rata, kemudian masukkan santan, nenas, garam dan penyedap rasa
- Masak sampai mendidih.
More about → 3. Menjamu Selera : Pacri Nenas
Attayaya Butang Emas on 2009-06-16
RESEP
Bahan
- terung
- buncis
- kacang lendir
- kacang dal
- 7 biji belimbing wuluh
- 2 biji wortel
- 250 gram kentang
- 250 gram kol
- 10 batang cabe merah
- 10 batang cabe hijau
- 2 buah tomat
- 500 gram tetelan yang sudah direbus
- 2 buah nyiur, diparut lalu diperas dan dijadikan 4 mangkok santan
- Minyak untuk menumis
Bumbu
- 100 gram cabe kering
- 20 ulas bawang merah
- 10 ulas bawang putih
- 250 gram rempah kari atau dalca
- 3 ruas kunyit
- 2 ruas jahe
- Garam, penyedap rasa secukupnya
Cara Membuatnya
- Semua sayur dibersihkan, lalu dipotong menurut selera
- Tumis semua bumbu yang telah dihaluskan sampai harum
- Masukkan rempah kari, tetelan, kentang, santan aduk rata, terakhir masukkan sayuran, garam dan penyedap rasa, masak sampai mendidih
More about → 3. Menjamu Selera : Dalca
Attayaya Butang Emas on 2009-06-15
RESEP
Bahan
- 1 kg siput isap
- 4 sendok makan kecap
- 5 sendok makan air
- 2 sendok makan minyak goreng
Bumbu
- 1 ruas halia
- 4 biji cabe
- Garam, penyedap rasa secukupnya
Cara Membuatnya
- Siput dibersihkan, kemudian dipotong sedikit ekornya
- Jahe dan cabe dimayang halus
- Tumis halia dan cabe kemudian masukkan kecap dan aduk sampai rata, lalu masukkan air dan siput, amasak sampai mendidih, angkat dan siap disajikan.
More about → 3. Menjamu Selera : Siput Isap Tumis Kecap
Attayaya Butang Emas on 2009-06-14
RESEP
Bahan
- 1 kg udang
- 1 mangkok air asam jawa
- Minyak goreng
Bumbu
- 100 gram cabe kering
- 10 ulas bawang merah
- 5 ulas bawang putih
- Garam, penyedap rasa secukupnya.
Cara Membuatnya
- Udang dibersihkan
- Tumis bumbu sampai harum, kemudian masukkan air asam, penyedap rasa dan udang
- Masak sampai mendidih.
More about → 3. Menjamu Selera : Kepal - Kepal
Attayaya Butang Emas on 2009-06-13
RESEP
Bahan
- 1 kg ikan tamban
- ½ biji kelapa, sangrai dan digiling hlaus
- Daun mengkudu untuk membungkus
Bumbu
- 100 gram cabe merah
- 10 ulas bawang merah
- 7 ulas bawang putih
- 250 gram rempah kari
- Garam, penyedap rasa secukupnya
Cara Membuatnya
- Ikan dibersihkan
- Semua bumbu digiling halus
- Campurkan ikan, bumbu, penyedap rasa dan nio gula, aduk sampai rata
- Masukkan beberapa ekor ikan ke dalam daun mengkudu dan dibungkus, selanjutnya dikukus sampai masak
More about → 3. Menjamu Selera : Pais Ikan Tamban
Attayaya Butang Emas on 2009-06-12
RESEP
Bahan
- 100 ekor gonggong
- 1 buah nyiur, diparut dan disangrai lalu digiling halus
- Daun mengkudu (untuk membungkus)
Bumbu
- 4 ulas bawang putih
- 6 ulas bawang merah
- 5 biji cabe merah
- 5 sendok makan rempah kari
- Garam, penyedap rasa secukupnya
Cara Membuatnya
- Gonggong dibersihkan lalu direbus dengan air garam sampai masak, keluarkan isinya dan dibuang kukunya.
- Semua bumbu digiling halus
- Ganggong, bumbu nio gula, garam dan penyedap rasa, dicampurkan dan diaduk sampai rata.
- Ambil 2 sendok makan gonggong tersebut dan masukkan kedalam daun mengkudu untuk dibungkus, kemudian dikukus selama 10 menit, angkat dan siap disajikan
Catatan :
Gonggong = sejenis siput laut
More about → 3. Menjamu Selera : Pais Gonggong
Attayaya Butang Emas on 2009-06-11
RESEP
Bahan
- 1 ekor ikan tenggiri
- 500 gram kentang
- 1 ikat suun
- 3 tangkai daun sop
Bumbu
- 4 ulas bawang putih
- 6 ulas bawang merah
- 1 ruas halia
- 5 biji cengkeh
- 2 ruang kulit kayu manis
- 2 biji buah pala
- 2 biji kapulaga
- Garam, penyedap rasa secukupnya
Cara Membuatnya
- Ikan tenggir dibersihkan dan dibelah dua, kemudian dikikis ambil isinya, lalu dibentuk seperti kelereng.
- Bawang merah, bawang putih dimemarkan.
- Kentang dikupas lalau dibelah empat
- Masak air sampai mendidih, masukkan semua bumbu, kentang, suun, penyedap rasa, garam dan ikan, masak sampai mendidih, angkat dan siap disajikan
More about → 3. Menjamu Selera : Gulai Tial
Attayaya Butang Emas on 2009-06-10
RESEP
Bahan
- 10 ekor gamat
- 1 batang wortel
- 5 buah kentang
- 1 ikat suun (mie)
- 5 batang daun sop
- 2 sendok makan bawang goreng
- ½ dari buah betik muda
Bumbu Yang Dihaluskan
- 6 ulas bawang merah
- 7 ulas bawang putih
- 1 sendok makan merica
- 2 ruas halia
- Garam, penyedap rasa secukupnya.
Cara Membuatnya
- Gamat dibersihkan, dan direbus dengan betik muda sampai lembut, angkat dan potong-potong
- Kentang, wortel dikupas kulitnya lalu di potong-potong.
- Suun direndam dengan air sampai kembang
- Didihkan air, masukkan gumbo, gamat, kentang, wortel serta suun, masak sampai mendidih.
- Terakhir masukkan garam, penyedap rasa, merica,bawang goring dan daun sop, masak sampai mendidih.
More about → 3. Menjamu Selera : Sop Gamat
Attayaya Butang Emas on 2009-06-09
RESEP
Bahan
- 2 potong kepala ikan
- 1 liter air asam
- 1 tangkai daun kari
- 5 sendok makan minyak untuk menumis
Bumbu
- 100 gram cabe kering
- 5 ulas bawang putih
- 10 ulas bawang merah
- 1 ulas kunyit
- 1 sendok teh terasi/belacan
- Garam, penyedap rasa secukupnya
Cara Membuatnya
- Kepala ikan dibelah pipih dan dibersihkan
- Tumis bumbu yang telah dihaluskan sampai harum
- Kemudian masukkan air asam sampai mendidih
- Masukkan ikan, daun kari, garam dan penyedap rasa, aduk hingga rata dan biarkan sampai mendidih
- Angkat dan siap dihidangkan
More about → 3. Menjamu Selera : Gulai Kepala Ikan
Attayaya Butang Emas on 2009-06-08
RESEP
Bahan
- 1 kg ikan kembung
- ½ buah kelapa dijadikan 1 gelas santan
- 5 batang daun sop
- 500 gram tepung kanji
- Minyak untuk menggoreng
Bumbu Yang Dihaluskan
- 4 ulas bawang merah
- 2 ulas bawang putih
- 1 sendok makan merica
- 1 ruas halia
- 50 gram ketumbar
- 50 gram jintan putih
- 50 gram adas manis
- Garam, penyedap rasa secukupnya
Bahan Kuah
- 10 biji cabe merah
- 1 ulas bawang putih
- 10 sendok makan saos tomat
- 3 sendok makan air jeruk kasturi
- Garam secukupnya
Cara Membuatnya
- ikan dibuang isangnya, buang perut melalui lehernya, setelah bersih punggung ikan dipijit-pijit supaya dagingnya lembut dan mudah dikeluarkan
- ekor ikan ditarik lalu dibuang tulangnya, ambil daging ikan melalui leher, dan digiling halus
- daging ikan dicampur dengan bumbu, santan, daun sop, garam dan penyedap rasa, aduk hingga rata
- masukkan adonan kedalam badan ikan melalui leher.
- Campurkan tepung kanji, santan dan garam, jadikan adonan cair.
- Celupkan ikan ke dalam adonan, kemudian digoreng sampai masak.
- Kuah, cabe, bawang dan garam digiling halus, kemudian masukkan saos tomat, air jeruk dan diaduk sampai rata.
- Siramkan kuah di atas ikan, dan siap disajikan
More about → 3. Menjamu Selera : Ikan Sarak
Attayaya Butang Emas on 2009-06-07
RESEP
Bahan
- 2 potong kepala ikan
- 1 buah nyiur dijadikan santan
- Minyak goreng
Bumbu
- 4 buah bunga bawang
- 3 ruas kunyit
- 2 biji buah pala
- 5 biji kapulaga
- 6 buah cengkeh
- 240 gram rempah kari
- Garam dan penyedap rasa secukupnya
Bumbu Yang Dihaluskan
- 100 gram cabe kering
- 10 ulas bawang merah
- 7 ulas bawang putih
- 1 ruas kunyit
Cara Membuatnya
- Tumis bumbu, kemudian masukkan bumbu yang dihaluskan, masak sampai berbau harum
- Masukkan santan, kepala ikan, rempah kari, garam dan penyedap rasa.
More about → 3. Menjamu Selera : Kari Kepala Ikan
Attayaya Butang Emas on 2009-06-06
RESEP
Bahan
- 1 kg ketam (renjong)
- 2 buah nyiur/kelapa dijadikan 3 gelas santan
Bumbu Yang Dihaluskan
- 6 ulas bawang putih
- 6 ulas bawang merah
- 2 ruas halia
- 1 ruas kunyit
- 1 sendok makan merica
- Terasi secukupnya
- Garam, penyedap rasa secukupnya
Cara Membuatnya
- Ketam dibersihkan
- Panaskan santan, masukkan bumbu masak sampai mendidh, kemudian masukkan ketam, garam dan penyedap rasa, aduk rata sampai masak.
More about → 3. Menjamu Selera : Ketam Masak Lemak
Attayaya Butang Emas on 2009-06-05
RESEP
Bahan
- 1 ekor ayam ukuran sedang
- 1 buah nyiur dijadikan 7 gelas santan
- 500 gram kentang
- 1 gelas susu encer
- 5 sendok makan air jeruk kasturi
- 2 buah bawang Bombay
- 2 biji cabe merah dibelah dua
- 240 gram rempah kormak
- Minyak untuk menggoreng
Bumbu Yang dihaluskan
- 2 sendok makan merica
- 100 gram cabe kering
- 10 ulas bawang merah
- 7 ulas bawang putih
- 2 ruas kunyit
Bumbu
- 6 buah bunga cengkeh
- 3 ruas kulit manis
- 5 biji kapulaga
- 2 biji bunga lawang
- Garam dan penyedap rasa secukupnya
Cara Membuatnya
- Ayam dibersihkan
- Panaskan minyak, tumis bumbu, kemudian masukkan bumbu yang dihaluskan, tumis sampai berbau harum
- Masukkan santan, rempah kormak, ayam, garam, dan penyedap rasa, diaduk sampai rata, masak sampai ayam lembut.
More about → 3. Menjamu Selera : Kormak Ayam
Attayaya Butang Emas on 2009-06-04
RESEP
Bahan
- 2 buah peria muda
- 10 ekor udang
- 3 sendok makan minyak goreng
- 1 biji telur
Bumbu
- 4 ulas bawang putih
- 6 ulas bawang merah
- 6 biji cabe merah
- Garam, penyedap rasa secukupnya
Cara Membuatnya
- Peria dibersihkan, dibelah dua dan diiris-iris
- Udang dibersihkan
- Bawang merah, bawang putih, cabe merah diiris halus.
- Tumis bumbu yang dimayang halus sampai berbau harum, kemudian masukkan udang, telur, garam, dan penyedap rasa, kemudian masukkan peria, aduk rata dan diangkat.
More about → 3. Menjamu Selera : Peria Masak Udang
Attayaya Butang Emas on 2009-06-03
RESEP
Bahan
- 500 gram kangkung
- 250 gram daun ubi
- 250 gram pucuk betik
- 500 gram kelapa parut
- 200 gram tauge
Bumbu
- 100 gram udang kering
- 4 biji cabe merah
- 4 ulas bawang merah
- Sedikit kencur
- Gula, garam secukupnya
Cara Membuatnya
- kangkung, daun ubi, dan pucuk betik direbus kemudian dipotong kasar.
- Udang kering, cabe merah, bawang merah, kencur, kesemuanya digiling halus.
- Kelapa parut, sayur dan bumbu di campurkan, kemudian di sangria sampai setengah kering.
More about → 3. Menjamu Selera : Kerabu Nio Gula
Attayaya Butang Emas on 2009-06-02
RESEP
Bahan
- 1 buah betik berukuran sedang yang tua (jangan terlalu tua)
- 3 sendok makan bawang goreng
- 1 helai daun kunyit
- 5 tangkai daun selasih
- 1 liter air
- 100 gram udang kering digiling kasar
Bumbu Yang Dihaluskan
- 1 sendok teh makan merica
- 3 ulas bawang putih
- 7 ulas bawang merah
- Garam, penyedap rasa secukupnya
Cara Memasaknya
- Betik dibersihkan dan dipotong-potong
- Air direbus sampai mendidih, masukkan bumbu, udang kering, betik, garam, dan penyedap ras, masak sampai mendidih
- Setelah masak ditaburi dengan daun selasih, daun kunyit dan bawang goring, siap dihidangkan
Catatan :
Betik = pepaya = kates
More about → 3. Menjamu Selera : Betik Sayur Air
Attayaya Butang Emas on 2009-06-01
RESEP
Bahan
- 100 gram bilis
- 5 sendok makan minyak goreng
Bumbu
- 50 gram cabe kering
- 4 ulas bawang merah
- 3 ulas bawang putih
- 2 mangkok air asam jawa
- Gula, garam dan penyedap rasa secukupnya.
Cara Memasaknya
- Bilis dicuci bersih
- Bumbu digiling halus
- Panaskan minyak, tumis bumbu sampai wangi, masukkan air asam jawa, kemudian diaduk sampai rata.
- Masukkan bilis, gula, garam dan penyedap rasa, masak sampai mendidih, angkat dan siap disajikan.
More about → 3. Menjamu Selera : Bilis Masak Ayam
Attayaya Butang Emas on 2009-05-31
RESEP
Bahan
- 100 gram bilis
- 5 papan petai
- 2 buah nyiur dijadikan 5 gelas santan
Bumbu Yang Dihaluskan
- 10 ulas bawang merah
- 5 ulas bawang putih
- 2 ruas kunyit
- 2 ruas halia
- Terasi secukupnya
- 100 gram cabe kering
- Garam, penyedap rasa secukupnya
Cara Membuatnya
- Masak santan bersama bumbu sampai pekat, kemudian masukkan bilis, petai, penyedap rasa dan garam, masak sampai agak kering.
More about → 3. Menjamu Selera : Tumis Belacan
Attayaya Butang Emas on 2009-05-30
RESEP
Bahan
- 500 gram tepung terigu
- 250 gram udang
- 2 lembar daun kunyit
- Air secukupnya
- 2 gelas minyak goring
- Garam secukupnya
Cara Membuatnya
- Udang dibersihkan, buang kepalanya
- Daun kunyit dimayang halus
- Campurkan tepung terigu, udang, dan kunyit, garam dan air, aduk sampai rata.
- Adonan tersebut diambil sesendok-sesendok dan digoreng sampai masak
- Pendaram ini enak dimakan bersama sambal kecap.
More about → 3. Menjamu Selera : Pendaram
Attayaya Butang Emas on 2009-05-29
RESEP
Bahan
- 16 potong mengkasam
- 3 sendok makan minyak goring
Bumbu
- 1 buah bawang kasar
- 15 biji cabe rawit
Cara Membuatnya
- Mengkasam dibersihkan dan dipotong-potong
- Bawang merah dan cabe rawit dipotong kasar
- Tumis bawang dan cabe sampai setengah layu kemudian masukkan mengkasam dan diaduk rata, angkat dan siap disajikan.
More about → 3. Menjamu Selera : Mengkasam
Attayaya Butang Emas on 2009-05-28
RESEP
Bahan
- 100 gr mencalok
- 1 buah bawang besar
- 10 biji cabe rawit
- 2 sendok makan air jeruk kasturi
- Minyak untuk menumis secukupnya
Cara Membuat
- Bawang dan cabe diiris kasar
- Tumis bawang dan cabe sampai setengah layu, kemudian masukkan mencalok sebentar lalu angkat, tambahkan air jeruk kasturi.
More about → 3. Menjamu Selera : Tumis Mencalok
Attayaya Butang Emas on 2009-05-27
RESEP
Bahan
- 1 kg sotong atau cumi-cumi
- 1 gelas air asam jawa
Bumbu Yang Dihaluskan
- 100 gram cabe kering
- 6 ulas bawang merah
- 4 ulas bawang putih
- Garam, penyedap rasa secukupnya.
Cara Membuatnya
- Sotong dibersihkan, dipotong-potong lalu ditiriskan diambil 5 buah hitamnya
- Tumis bumbu sampai harum, masukkan hitam sotong, air asam, garam dan penyedap rasa masak sampai mendidih dan sotongnya lembut, siap disajikan.
More about → 3. Menjamu Selera : Sotong Masak Itam
Attayaya Butang Emas on 2009-05-26
RESEP
Bahan
- ½ kg mentimun
- 1 ons daun selada
- ½ kg kentang
- 5 buah telur
- 4 buah tomat
- 10 biji lada merah
- 2 ulas bawang putih
- 10 sendok makan saus tomat
- 5 biji limau sambal/ limau kesturi
- 2 sendok makan gula
- Sedikit air
- Garam, penyedap rasa secukupnya
Cara Membuatnya
- Kentang dan telor di rebus sampai masak
- Lada, bawang putih, 3 biji kentang yang sudah direbus digiling halus.
- Campurkan bersama saus tomat, gula, garam, penyedap rasa, air, limau dan diaduk sampai rata.
Cara Menghidangkan
- Tomat, daun selada dipotong tipis, kentang dipotong bulat dan telur dibelah-belah, semuanya disusun di atas piring dan disiram dengan kuah.
More about → 3. Menjamu Selera : Selada Timun
Attayaya Butang Emas on 2009-05-25
RESEP
Bahan
- 1 ekor ikan tenggiri
- Atau ikan pari
- 2 gelas air asam jawa
- 1 tangkai daun kesum atau daun kari
- Bawang besar
- Garam dan penyedap rasa secukupnya
Bumbu Yang Dihaluskan
- 4 ulas bawang putih
- 5 ulas bawang merah
- 1 ruas kunyit
- 1 ruas jahe
- 1 sendok makan merica
- Terasi secukupnya
Cara Membuatnya
- Ikan dibersihkan
- Bawang merah diiris kasar
- Campur ikan, air asam, bumbu yang dihaluskan dan daun dimasak sampai mendidih, terakhir masukkan bawang besar.
More about → 3. Menjamu Selera : Singgang Serani
Attayaya Butang Emas on 2009-05-24
RESEP
Bahan
- Dapat dibuat dari jenis ikan belanak, terubuk, selangat dan ikan parang
Bumbu
- 2 ulas bawang merah
- 2 ulas bawang putih
- 1 ruas halia (memarkan)
- 1 genggam lada kecil
- 2 cangkir air asam jawa
- Garam, penyedap rasa secukupnya
Cara Membuatnya
- Ikan dibersihkan
- Bawang merah dan bawang putih diiris kasar, lada kecil dibuang tangkainya.
- Masukkan air asam jawa ke dalam periuk, lalu masukkan halia, ikan, garam dan penyedap rasa serta bawang dan lada kecil, masak sampai mendidih.
More about → 3. Menjamu Selera : Singgang
Attayaya Butang Emas on 2009-05-23
RESEP
Bahan
- 1 ekor ikan
- 4 gelas air asam jawa
Bumbu Yng Dihaluskan
- 100 gr cabe kering
- 5 ulas bawang putih
- 8 ulas bawang merah
- 1 ulas kunyit
- Terasi secukupnya
- Garam, penyedap rasa secukupnya
Cara membuatnya
- Ikan dibersihkan
- Campur ikan, bumbu, air asam jawa dan masak sampai mendidih.
More about → 3. Menjamu Selera : Ikan Pindang
Attayaya Butang Emas on 2009-05-22
RESEP
Bahan
- 1 ekor ikan
- 4 gelas air asam jawa
Bumbu Yng Dihaluskan
- 100 gr cabe kering
- 5 ulas bawang putih
- 8 ulas bawang merah
- 1 ulas kunyit
- Terasi secukupnya
- Garam, penyedap rasa secukupnya
Cara membuatnya
- Ikan dibersihkan
- Campur ikan, bumbu, air asam jawa dan masak sampai mendidih.
More about → 3. Menjamu Selera : Ikan Pindang
Attayaya Butang Emas on 2009-05-21
RESEP
Bahan
- 500 gr tepung terigu
- 1 buah nyiur dijadikan 2 gelas santan
- 2 buah telur
- Sedikit garam dan penyedap rasa
Cara Membuatnya
- Campur tepung terigu bersama santan, aduk sampai rata kemudian masukkan telur
- Cetak adonan dengan menggunakan cetakan roti kirai, diputar-putar di atas kuali panas
- Setelah masak baru digulung dan dimakan dengan kari ayam atau santan manis
More about → 3. Menjamu Selera : Roti Kirai
Attayaya Butang Emas on 2009-05-20
RESEP
Bahan
- 500 gr sagu rending
- 1 gelas air mendidih
- 10 lembar daun selasih
- 1 lembar daun kunyit
- 100 gr udang
- 1 liter air
- 1 ulas bawang merah dimayang halus
- 1 ulas bawang putih dimayang halus
Bumbu Yang Dihaluskan
- 4 ulas bawang putih
- 10 ulas bawang merah
- 1 sendok makan merica
- Garam dan penyedap rasa secukupnya
Cara Membuatnya
- Aduk sagu bersama air panas sampai rata
- Setelah mengembang, dibulat-bulatkan seperti kelereng
- Daun kunyit, daun selasih dimayang halus
- Masak air hingga mendidih, masukkan bumbu, udang, garam dan penyedap rasa, merica, sagu yang telah dibulatkan tadi, terakhir masukkan daun selasih dan daun kunyit
- Tumis bawang yang diiris halus, kemudian masukkan ke dalam bubur tadi, kemudian bubur siap dihidangkan.
More about → 3. Menjamu Selera : Bubur Lambok
Attayaya Butang Emas on 2009-05-19
RESEP
Bahan
- 1 kg sagu rumbi
- 250 gr tauge atau kol
- 2 batang daun sop
- Garam dan penyedap rasa secukupnya
Bumbu
- 100 ikan bilis
- 7 buah cabe merah
- 7 ulas bawang merah
- 7 ulas bawang merah
- 5 ulas bawang putih
Cara memasaknya
- Cara membuatnya sama dengan lakes kuah
- Semua bumbu digiling halus
- Tumis bumbu sampai berbau harum, kemudian masukkan lakse, sayur toge atau kol, masukkan garam dan penyedap rasa
More about → 3. Menjamu Selera : Lakse Goreng
Attayaya Butang Emas on 2009-05-18
RESEP
Bahan
Bahan Untuk Kuah
- 1 buah nyiur, diparut dan diperas diambil santannya
- ½ buah nyiur disangrai dan digiling halus
- 500 gr ikan tamban atau ikan bilis digiling halus
- 100 gr rempah kari
- 5 tangkai daun kesum
Bumbu Untuk Kuah Dihaluskan
- 100 gr cabe kering
- 7 ulas bawang merah
- 5 ulas bawang putih
- 1 ruas jahe
- Garam dan penyedap rasa secukupnya
Cara Membuatnya
- ½ kg sagu disiram dengan air panas, setelah masak diuli dengan sagu yang setengahnya adonan tersebut lalu di canai dan dipotong-potong
- Rebus air sampai mendidih dan masukkan adonan itu sampai masak, setelah masak di angkat dan direndam dengan air dingin sekira 15 menit, dibentuk bulat diatas daun
Cara Membuat Kuah
- Tumis bumbu hingga harum kemudian masukkan rempah kari, kelapa dan ikan yang telah dihaluskan, aduk sampai rata, kemudian masukkan santan, terakhir masukkan daun kesum, masak hingga mendidih
More about → 3. Menjamu Selera : Lakse Kuah
Attayaya Butang Emas on 2009-05-17
RESEP
Bahan
- 250 gram beras
- 100 gram udang
- Daun sop dan daun selasih secukupnya
- Sedikit bawang goring
Bumbu Yang Dihaluskan
- 4 ulas bawang putih
- 6 ulas bawang merah
- Garam dan penyedap rasa secukupnya
Cara Memasaknya
- Beras dimasak sampai menjadi bubur
- Bumbu ditumis, lalu masukkan udang dicampur pada bubur sekalian dengan garam dan penyedap rasa, masak sampai sebati.
- Terakhir masukkan daun sop dan daun selasih.
More about → 3. Menjamu Selera : Bubur Belauk
Attayaya Butang Emas on 2009-05-16
RESEP
Bahan
- 250 gr beras
- ½ biji nyiur kelapa parut disangrai (ginseng) dan digiling halus (nyiur gule)
Bumbu Yang Dihaluskan
- 7 biji cabe merah
- 1 sendok makan merica
- 5 ulas bawang merah
- 3 ulas bawang putih
- 1 sendok teh adas manis
- Garam dan penyedap rasa secukupnya
Cara Memasaknya
- Masak beras sampai menjadi bubur
- Bumbu ditumis kemudian masukkan nyiur gule ke dalam bubur tadi, masak sampai semua bahan sebati, kemudian diangkat dan siap disajikan.
More about → 3. Menjamu Selera : Bubur Pedas
Attayaya Butang Emas on 2009-05-15
RESEP
Bahan
- 1 kg beras
- 100 gr kacang hijau
- 100 gr kacang merah
- 100 gr kacang hitam
- 100 gr kacang kuning
- 100 gr kacang tanah
- 100 gr kacang kuda
- 100 gr jagung
- 100 gr kacang putih
- 100 gr keledek
- 100 gr ubi
- 1 biji kentang
- 3 ulas biji nagka
- 3 ulas biji durian
- 3 ulas biji cempedak
- 250 gr udang
- 100 gr daun sop
- 100 gr bawang goring
- Nyiur gula (kelapa parut disangrai lalu digiling halus lebih kurang 4 liter air.
Bumbu Yang Dihaluskan
- 4 sendok makan ketumbar
- 6 biji buah pala
- 6 biji kapulaga
- 5 biji cengkeh
- 2 ruas kulit manis
- 100 gr merica
- 2 biji bawang Bombay
- 10 ulas bawang merah
- 6 ulas bawang putih
- 2 ruas halia
- Garam, penyedap secukupnya
Cara membuatya
- beras dicuci kemudian ditiriskan
- udang dibersihkan, dibuang kulit dan kepalanya
- rebus semua kacang-kacangan sampai lembut
- ubi, keledek, kentang dan keladi dipotong kotak lalu digoreng
- campur bumbu dengan nyiur gula dan udang kemudian dimasak, setelah masak ditaburi dengan daun sop dan bawang goring
More about → 3. Menjamu Selera : Bubur Asyura
Attayaya Butang Emas on 2009-05-14
RESEP
Bahan
- 500 gr ubi
- 1 batang daun sop
- 2 sdm bawang goring
Bumbu Yang Dihaluskan
- 100 gr udang atau ikan bilis
- 100 gr cabe kering
- 4 ulas bawang merah
- 1 ulas bawang putih
- 1 sdm merica
- Garam dan penyedap rasa secukupnya
Cara membuat
- Rebus ubi sampai empuk dan dipotong dadu
- Tumis bumbu bersama udang,
- Penyedap rasa dan garam
- Sampai berbau harum, setelah itu masukkan ubi dan taburi dengan bawang goring dan daun sop
- Siap disajikan
More about → 3. Menjamu Selera : Nasi Ubi
Attayaya Butang Emas on 2009-05-13
RESEP
Bahan-bahannya
- 500 gr beras
- 3 gelas santan
- 4 ulas bawang merah diiris halus
- 1 ruas haria diiris halus
- Garam dan penyedap rasa secukupnya
Cara Membuatnya
- Beras bersihkan, dimasak dengan santan dan beri penyedap rasa masak sampai mengering
- Kemudian masukkan bawang merah dan halia
- Masak dan dikukus sampai masak
- Nasi Melaka dapat dihidangkan dengan lauk ikan tamban goreng, diberi sambal dan lalap timun
More about → 3. Menjamu Selera : Nasi Malaka
Attayaya Butang Emas on 2009-05-12
RESEP
Bahan
- 1 kg beras
- 1 biji kelapa dijadikan 2 gelas santan
- 2 sdm alba
- 7 ulas bawang merah diiris halus
- 5 ulas bawang diiris halus
- 1 ulas halia diiris halus
- Garam dan penyedap rasa secukupnya
- Air secukupnya
Cara membuatnya
- Rendam beras selama 20 menit, lalu ditiriskan, sisihkan
- Alba direndam dengan air
- Kukus beras, lalu disiram dengan air panas mendidih sampai setengah masak kemudian nasi diangkat diaduk dengan santan dan ditambah bawang putih, bawang merah, halia dan alba, garam serta penyedap rasa, kukus lagi sampai masak. Nasi dagang dapat dimakan dengan sambal bilis, tamban masak asam dan sebagainya.
More about → 3. Menjamu Selera : Nasi Dagang
Attayaya Butang Emas on 2009-05-11
RESEP
Nasi Buriani pada dasar bahan dan cara memasaknya sama dengan nasi minyak, hanya saja pada bumbunya ditambah sedikit rempah buriani serta biji-bijian seperti jagung, arcis, dan kacang mete.
Lihat postingan/artikel sebelum ini.
More about → 3. Menjamu Selera : Nasi Buriani
Attayaya Butang Emas on 2009-05-10
RESEP
Bahan
- 1 kg beras
- 5 sdm minyak sapi
- 4 sdm minyak goreng
- 1 biji bawang besar diiris kasar
- 100 gr halia diiris halus
- 4 ulas bawang putih
- 1 kaleng susu encer
- 5 sdm air jeruk nipis
- 5 ulas bawang merah
- Air secukupnya
- 2 lembar daun pandan
- Garam dan penyedap rasa secukupnya
Bumbu Halus
- 12 ulas bawang putih
- 20 ulas bawang merah
Bahan Untuk Ditabur
- 250 gr hati sapi
- 100 gr kismis
- Sedikit bawang goreng
Bahan Untuk Dibungkus
- 10 batang cengkeh
- 3 ruas kunyit
- 3 biji kapulaga
- 3 biji bunga lawang
- 1 biji pala
- 3 sdm ketumbar
- 1 sdm jintan putih
- 1 sdm adas manis
Cara Membuat
- Campurkan susu encer dan air jeruk nipis aduk rata
- Semua bumbu digiling kasar kemudian di bungkus
- Bawang merah dan bawang putih diiris halus
- Panaskan minyak sapi dan minyak goring, masukkan bawang yang diiris tumis sampai berbau harum, lalu masukkan bumbu yang dihaluskan kemudian masukkan air, masak sampai mendidih
- Setelah mendidih masukkan bumbu yang dibungkus, garam
- Penyedap rasa, tairu serta beras, aduk rata sampai airnya mengering
- Masukkan bawang besar, lalu ditanak sampai masak
- Nasi minyak dihidangkan dengan ditaburi hati sapi, kismis dan bawang goring
More about → 3. Menjamu Selera : Nasi Minyak
Attayaya Butang Emas on 2009-05-09
Tingkatan peradaban manusia dapat digambarkan melalui cara cara menikmati makanan yang dipanaskan. Tingkat peradaban itu digambarkan melalui pemasakan makanan dengan cara ;
- membakar
- membakar timbus
- membakar dengan daun
- memanggang
- memanggang dengan daun
- merebus
- merebus dengan daun
- mengukus dalam suatu tempat
- dan sebagainya
Kesemua tingkatan tersebut dapatlah ditemui dalam tata cara masakan orang Melayu Kepulauan Riau yang mengolah dan memasak makanan serta hidangan, baik yang asli Melayu maupun yang telah mendapat pengaruh kebudayaan lainnya.
Di dalam sebuah buku yang berjudul “Kitab Pengetahuan Bahasa” karya Raja Ali Haji, secara selintas dapat ditemui beberapa hal tentang masakan Melayu Riau seperti Apam, Opor, Otak-Otak, Epok-Epok, Engkak, Opak, Bingka, Emping, Bulda, Botok-botok, Acar dan lain sebagainya.
Di dalam satu surat Raja Ali Haji kepada H. Von de Wall pada 7 Syaban 1283 menyatakan tentang adanya upaya uintuk menyusun penjelasan tentang penganan-penganan Melayu.
Di dalam “Kisah Pelayaran Riau” ada digambarkan pula dalam jamuan tambul dan kue-kue di rumah Tengku Embung Fatimah. “Maka diantara itu keluarlah angkatan penganan. Maka Datuk Bentara, Encik Abu Talib masuklah ke penanggah menghadap Tengku Fatimah yang dipanggil Tengku Embung ialah isteri Yamtuan Muda.” Jenis-jenis hidangan yang disebut dalam naskah itu antara lain air kahwa, rendang pisang, air sirap ros, juga disebut buah sauh manila.
Dahulunya di Pulau Penyengat ada seorang perempuan kerabat di raja yang rajin mengumpulkan resep-resep masakan setempat, memperagakan cara memperbuatnya yang disaksikan oleh khalayak dan menghidangkan bersama-sama. Nama perempuan itu adalah Raja Perak.
Menurut keterangan H. R. Hamzah Yunus (almarhum), mengenai resep-resep masakan tersebut, ada termuat dalam sebuah manuskrip Raja Perak yang berisikan berbagai catatan yang terperinci tentang seni dapur Orang Melayu.
Demikianlah prihalnya mengikut pada pengalaman catatan maupun tulisan dari berbagai sumber berkenaan dengan masak-memasak ini, dan berikut in marilah kita menjamu selera, menikmati hidangan masakan lauk pauk dan juga hidangan tambul penganan yang ada. Yang hendak disajikan berikut ini.
More about → 2. Cara-Cara Memasak
Attayaya Butang Emas on 2009-05-07
Disetiap daerah atau kawasan mempunyai jenis makanan yang tersendiri. Kalau di Inderagiri (Hulu dan Hilir) ada boulu berendam, di Tambelan (Kepuluauan Riau) ada Bingka Berendam. Boleh dikatakan di setiap daerah memang mempunyai makanan yang khas dan mempunyai cita rasa tersendiri, dan ianya memang tak dapat di nafikan lagi oleh sesiapapun.
Di Kepulauan Riau ini ada berbagai masakan yang menggunakan bahan dasarnya beras. Ianya dapat diolah menjadi nasi biasa, nasi dagang, nasi lemak, nasi buryani dan lain sebagainya. Demikian juga dengan lauk pauknya misalnya sotong : sotong dapat dibuat tumis sotong, gula merah, gulai hitam, gulai lemak sotong dengan santan, sotong asam pedas, sotong baker, sotong kering, sotong diisi di dalam dengan pulut dan berbagai macam lainnya.
Dikalangan orang Melayu ada ungkapan bagi mereka yang menyenangi makanan yang serba lezat itu yang disebut “menjamu selera”. Dengan memperhatikan macam dan jenis masakan Kepulauan Riau yang beragam dan dapatlah disimpulkan bahwa Kepulauan Riau memang merupakan suatu tempat yang bagus untuk menjamu selera.
Ketinggian budaya suatu bangsa dapat ditandai dengan banyaknya ragam dan rumitnya penghidangan seni dapur dalam kehidupan bangsa tersebut. Tiadalah mengherankan kalau Sigmund Freud pernah memandang rendah kepada orang Amerika karena melihat dari seni dapurnya yang sangat sederhana sekali, sepotong daging yang dipanggang di api unggun dengan bumbu hanya sedikit garam itu saja. Tanpa menggunakan cekur (kencur), kunyit, asam, halia, serai, halba, santan, gula dan lain sebagainya.
Berbeda dengan negeri-negeri yang berkebudayaan tinggi dengan seni makanan yang rumit, kaya ragamnya. Semisal negeri Cina, Yunani, Romawi, Mesir dan negeri lain yang dikenal berkebudayaan tinggi yang tercatat dalam sejarah.
Sejarah seni dapur telah mempunyai usia yang panjang, sepanjang usia peradaban manusia. Catatan tentang resep masakan dan makanan telah sejak lama dilakukan dalam berbagai kebudayaan dunia. Hampir semua kebudayaan yang memakai tulisan menghasilkan buku seni dapur.
Dalam “Encyclopedie Britannica” dan “Encyclopedie Americana” dinyatakan bahwa catatan yang paling tua dalam seperkara masak memasak, dihasilkan oleh kebudayaan Yunani Lama, yaitu suatu himpunan yang diberi nama “Hedypatheia” (serba lezat) yang disusun oleh Archestratus pada 350 tahun Sebelum Masehi dan “Dipnosophistai” (pesta makan pilihan) disusun oleh Athenaeus pada dua abad sebelum masehi. Sedangkan pada abad ke- 9 di Italia terdapat sebuah manuskrip berjudul “De re coquinaria” karya Macus Gavius Apicius. Adapun buku makanan yang dicetak pada tahun 1475 berjudul “De honesta voluptate” karya Bortolomeo de’ Sacchi dari Italia. Dari Prancis menghasilkan dua buku penting dibidang seni dapur yaitu “Le managier de Paris” (Nyonya Rumah di Paris) yang diterbitkan pada tahun 1394 dan yang diterbitkan pada tahun 1651.
Buku resep makanan yang ditulis pertama kali oleh seorang perempuan adalah “The Queen-like Closed or Rich Cabinet” yang disusun oleh Hannah Wooley dan diterbitkan pada tahun 1670. kemudiannya di Inggris ada pula sebuah buku yang berjudul “Modern Cookery for Private Families” oleh Eliza Acton pada tahun 1845. Dipertengan abad ke-19, rahasia seni dapur Prancis dihidangkan oleh Alexis Soyer dengan judul “Shilling Cookery for the People”. Sedangkan pada tahun 1896, Fannie Merrit Farmer menerbitkan menerbitkan buku masakannya yang terkenal “The Boston Cookeing School Cook Book”.
More about → 1. Makanan Khas