Butang Emas, hanyalah lambang atau simbol sebagai "anak baju", "kancing", ataupun "benik" yang mengancingkan baju terdedah, supaya sesuatu yang tiada patut terpandang menjadi ditutupi dengan baik; kesemuanya mempunyai nilai dan makna filosofi budaya yang dalam. Demikianlah makna BUTANG dalam judul kitab ini, ditambah pula ianya dengan perkataan EMAS, sesuatu logam yang mahal dan mulia. Sehingga menunjukkan perkataan BUTANG EMAS yang menggambarkan kepada makna kancing yang sangat berharga, yang mengikat, mengancing-satukan sekalian mengekalkan. Sebagaimana adat resam, seni dan budaya melayu yang sedia ada di Kepulauan Riau.
Kepulauan Riau, suatu daerah atau selalunya disebut sebagai negeri Melayu adalah suatu perjalanan sejarah yang dimulai dari berdirinya kerajaan Melayu Bentan yang diperkirakan berdiri sekitar abad ke-11. Kemudiannya berkembang ke masa kemegahan kesultanan Islam di Melaka, Johor dan kembali ke Kepulauan Riau (Hulu Riau). Terpesona oleh negeri yang kaya akan tradisi budaya dan peninggalan leluhur, sebuah tim yang terdiri dari penulis didukung oleh fotografer dan designer, akhli sejarah, dari perpustakaan serta dari pakar-pakar budaya; penyusun bekerja keras untuk menyajikan kepada publik warisan budaya ini. Ratusan gambar, kitab-kitab tua dibaca, naskah kuno dipelajari, berbagai istana dan peninggalan dikunjungi, serta akhli-akhli adat dan tradisi diwawancarai.
Merupakan harapan kami bahwa "Butang Emas" yang terdiri dari hampir 1000 halaman (12+xvii+910) ini yang dilengkapi dengan ilustrasi bagus, bagaikan sebuah panggung kesenian di mana berbagai cerita dan skenario masa lalu diperlihatkan yang dapat dinikmati dan diwariskan, supaya generasi penerus mengetahui tentang warisan leluhur mereka dan merasa bangga atas kebesaran budaya mereka.
Segala sesuatu telah kami lakukan untuk menerbitkan tulisan ini dengan menyajikan berbagai falsafah kehidupan. Adalah tanggung jawab kita dan generasi penerus untuk melestarikan warisan leluhur ini dengan berbagai cara, sebagaimana tulisan ini yang telah kami pilih sebagai salah caranya.
Kepulauan Riau, suatu daerah atau selalunya disebut sebagai negeri Melayu adalah suatu perjalanan sejarah yang dimulai dari berdirinya kerajaan Melayu Bentan yang diperkirakan berdiri sekitar abad ke-11. Kemudiannya berkembang ke masa kemegahan kesultanan Islam di Melaka, Johor dan kembali ke Kepulauan Riau (Hulu Riau). Terpesona oleh negeri yang kaya akan tradisi budaya dan peninggalan leluhur, sebuah tim yang terdiri dari penulis didukung oleh fotografer dan designer, akhli sejarah, dari perpustakaan serta dari pakar-pakar budaya; penyusun bekerja keras untuk menyajikan kepada publik warisan budaya ini. Ratusan gambar, kitab-kitab tua dibaca, naskah kuno dipelajari, berbagai istana dan peninggalan dikunjungi, serta akhli-akhli adat dan tradisi diwawancarai.
Merupakan harapan kami bahwa "Butang Emas" yang terdiri dari hampir 1000 halaman (12+xvii+910) ini yang dilengkapi dengan ilustrasi bagus, bagaikan sebuah panggung kesenian di mana berbagai cerita dan skenario masa lalu diperlihatkan yang dapat dinikmati dan diwariskan, supaya generasi penerus mengetahui tentang warisan leluhur mereka dan merasa bangga atas kebesaran budaya mereka.
Segala sesuatu telah kami lakukan untuk menerbitkan tulisan ini dengan menyajikan berbagai falsafah kehidupan. Adalah tanggung jawab kita dan generasi penerus untuk melestarikan warisan leluhur ini dengan berbagai cara, sebagaimana tulisan ini yang telah kami pilih sebagai salah caranya.
Yayasan Pusaka Bunda
&
Pemerintah Kota Tanjungpinang
Peta Kota / Negeri yang Mempunyai Keterkaitan dengan Perjalanan Sejarah Melayu
Peta Kepulauan Riau
Bukit Siguntang Palembang
Makam Wan Apok dan Wan Malini di Gunung Bintan
Makam Sultan Iskandar Shah di Bukit Caning
Gedung Daerah Tanjung Pinang